Mudik atau pulang ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran menjadi waktu yang tepat untuk melepas rindu bersama kakek, nenek, orangtua, dan sanak saudara yang lain.
Akan tetapi, momen yang seharusnya dipenuhi dengan kehangatan dengan seketika bisa berubah menjadi “horor” bila kita yang belum berkeluarga mendapat pertanyaan, “Kapan menikah?” atau “Mana calonmu?”
Pertanyaan yang keluar terkait menikah memang terdengar seperti basa-basi saja. Namun, ini akan menjadi sangat sensitif bagi orang-orang yang usianya mendekati 30 tahun ke atas.
Pertanyaan yang sama juga tidak disukai bagi beberapa orang yang punya riwayat jatuh-bangun dalam membina hubungan percintaan.
Agar tidak kebingungan menghadapi pertanyaan klasik yang sering keluar saat pulang ke kampung, berikut adalah cara menjawab pertanyaan seperti itu.
1. Tetapkan batasan
Terkadang, cara yang paling bagus untuk menjawab jika ada pertanyaan sensitif yang klasik adalah dengan memberikan respons secara langsung tetapi usahakan dengan sopan.
Kebanyakan si penanya hanya mencoba untuk bercakap-cakap sebagai basa-basi dan akan mundur ketika mereka sudah melewati batas dari kehidupan pribadi.
Ingatlah bahwa kita boleh-boleh saja menetapkan batasan untuk diri sendiri saat menjawab mereka dan bagi orang lain saat bertanya. Dengan begitu, kita dapat menghindari pertanyaan-pertanyaan serupa yang bisa saja akan muncul saat Lebaran di tahun selanjutnya.
2. Berikan jawaban yang tidak jelas
Pertanyaan tentang kapan menikah tidak hanya dihadapi oleh orang-orang yang masih single atau menjomblo.
Namun, bagi orang-orang yang sudah bertunangan juga sering kali menjumpai pertanyaan yang sering menjadi momok ini. Biasanya, mereka akan mendapat pertanyaan yang lebih spesifik yaitu pertanyaan yang mengarah pada tanggal pernikahan yang akan di pilih.
Saat diberi pertanyaan tersebut, kita dapat menjawab bahwa pernikahan akan dilaksanakan tahun depan atau mungkin tahun-tahun berikutnya. Jika tidak, berikan jawaban seperti, “Itu pertanyaan yang bagus. Saya akan mengabarimu nanti.”
3. Tanggapi dengan candaan
Menjawab pertanyaan soal kapan menikah dengan candaan bisa menjadi kode bagi penanya kalau kita tidak mau menjawab pertanyaan tersebut.
Menjawab dengan candaan juga adalah cara untuk melupakan pertanyaan yang diberikan itu dengan tertawa bersama orang lain. Namun, pastikan jawaban yang kita berikan tidak membuat si penanya bertanya untuk kedua kalinya atau dia masih menunggu jawaban serius dari kita.
4. Balas dengan pertanyaan pribadi
Jika pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan pribadi, cara terbaik untuk mengalihkan perhatian penanya yaitu dengan membalas dengan cara yang sama.
Misalnya dengan menanyakan kabar anaknya atau promosi jabatan yang didapat di pekerjaan si penanya tahun ini.
5. Lempar pertanyaan
Jika kita sudah memiliki pasangan tapi masih juga ditanya kapan menikah, berikan jawaban yang singkat seperti, “Tanya pacar atau tunangan saja.”
Apabila masih ada pertanyaan lain mengenai konsep pernikahan, bisa dijawab dengan “kita masih ingin menikmati masa berpacaran”. Berikan juga jawaban bahwa kita belum melakukan riset untuk mempersiapkan pernikahan bersama pasangan kita.
Kadang-kadang menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan pribadi membuat kita risih. Tapi, ingat usahakan menjawab semua pertanyaan tersebut dengan sopan dan sabar.