Ketika kamu sedang sakit, sejumlah perubahan akan dialami oleh tubuhmu. Hal itu termasuk juga dengan adanya perubahan dari bau badan kamu.
Berdasar bukti ilmiah, diketahui bahwa saat sedang sakit, seseorang mengeluarkan bau badan yang tidak sama dari bau sebelumnya. Penyakit dan masalah kesehatan yang berbeda menimpulkan respons bau badan yang berbeda pula.
“Manusia memiliki penciuman yang sangat baik. Terdapat juga penelitian yang membahas bahwa seseorang yang sedang sakit atau menjelang sakit memiliki bau badan yang berbeda dibanding mereka yang sehat,” jelas Dr. Christopher Dietz, direktur medis dari MedExpress.
Ketika seseorang mengalami sakit, mereka mengluarkan bau yang berbeda dari biasanya dikarenakan sistem kekebalan tubuh yang bekerja lebih kuat dari biasanya. Hal ini biasanya dapat diketahui dari keluarnya bau napas, kencing yang lebih pesing dari biasanya, serta keringat yang berbau tidak sedap.
Manusia terbukti mampu mencium bau orang sakit hingga kondisi yang berbeda. Peneliti mengungkap bahwa bau tubuh tak sedap yang keluar ketika sakit ini menunjukkan kebutuhan untuk kebaikan dan perhatian, atau menimbulkan reaksi tidak baik supaya kita dijauhi dari penyakit. Penyakit berbeda bisa ditandai dengan bau badan berbeda pula yang muncul.
“Demam kuning tersebut memiliki bau seperti jagal daging. Demam tifoid bisa memiliki bau seperti roti tengah dipanggang,” kata dr. Dietz.
Sakit tenggorokan, infeksi sunus, demam, serta penyakit saluran pernapasan atas bisa menyebabkan bau napas yang tidak sedap. Hal tersebut disebabkan oleh ingus yang terinfeksi ini kembali ke tenggorokan dan berkumpul di situ. Kondisi ini membuat napas juga sakit keluar melalui hidung sehingga berujung mulut kering dan bau pada mulut.
Kondisi kemampuan penciuman dalam mengenali masalah kesehatan juga berbeda antara pria dan wanita. Pria cenderung kurang sensitif terhadap perubahan dibanding wanita.
“Ketika kita sehat dan mencium bau yang tak sedap, kita cenderung untuk menjauhnya,” dambung dr. Dietz.
“Padahal kondisi ini, hal ini sebenarnya membantu kita jauh dari kuman yang bisa menyebabkan penyakit,” tutupnya.