Mendengkur banyak orang yang sering kali menjadikan sebagai pertanda jika seseorang telah tidur nyenyak. Padahal pandangan dari banyal orang tersebut salah kaprah.
Mendengkur justru tidak baik untuk tidur kita. Hal ini diungkapkan oleh dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia (KG).
Pertama kali yang harus dipahami soal mendengkur adalah mendengkur terjadi karena adanya jaringan di dalam nafas yang tersumbat. Penyebabnya a berbagai macam.
Bisa tersumbat karena bagian dari lidah jatuh ke belakang ketika tidur. Sehingga dapat menutup jalan nafas.
Lalu jalan nafas dapat tertutup karena rusak oleh asap rokok. Sehingga sebaiknya berhenti merokok. Atau minimal, jangan merokok mendekati jam tidur.
Selain itu, dr Santi mengatakan jika ada hal lain yang perlu diperhatikan. Saat orang yang sedang mendengkur tiba-tiba hening, sebenarnya merupakan tanda jika ia sedang berhenti bernafas.
Lalu, ketika itu terjadi, otak berusaha untuk memerintah paru-paru mencari oksigen. Sehingga akan mengganggu fase tidur yang telah nyenyak, menjadi setengah sadar.
“Ketika henti nafas, otak akan memerintahkan untuk tubuh bernafas. Tidur nya akan naik ke fase tidur lebih dangkal dan tidak nyenyak,” papar dr Santi.
Kalau terjadi berulang-ulang, fase tidur tidak akan cukup. Sehingga kualitas tidur akan menjadi buruk. Hal ini dikarenakan otak kekurangan tidur sekaligus oksigen.