Ada beberapa tanda-tanda fisik yang dapat dilihat untuk mengetahui apakah diri kita sedang mengalami burnout atau tidak. Seperti yang kita ketahui, burnout merupakan kondisi yang muncul akibat dari stres kronis di tempat kerja yang belum mampu dikelola.
Jika tidak ditangani dengan baik, burnout dapat menyebabkan pekerja merasa kelelahan, mudah marah-marah, bahkan cenderung menjadi tidak produktif di kantor.
Selain akibat yang sudah disebutkan di atas, munculnya burnout bisa dibarengi juga dengan beberapa tanda-tanda fisik. Sayangnya, ketidakberesan pada tubuh yang disebabkan oleh burnout tersebut jarang disadari oleh sebagian orang.
Untuk mengetahui apakah burnout bisa berdampak buruk bagi tubuh sebaiknya simak tanda-tanda yang diungkap klinik rehabilitasi asal Inggris, Delamere, di bawah ini.
1. Sakit kepala
Tidak sedikit orang yang beranggapan jika sakit kepala yang terjadi bukanlah masalah serius dan mereka menganggap sakit itu bisa diatasi hanya dengan meminum obat saja.
Padahal, munculnya ketegangan pada kepala bisa disebabkan oleh adanya stres kronis. Dan jika kondisi tersebut terjadi secara terus-menerus, kemungkinan yang menjadi penyebabnya adalah burnout.
2. Masalah pada perut
Adanya burnout tidak hanya bisa memengaruhi pikiran dan suasana hati. Bahkan lebih dari itu, burnout juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan perut kita.
Kondisi tersebut tidak lepas dari stres yang dapat meningkatkan produksi hormon dan neorotransmiter tertentu dalam tubuh. Pada akhirnya, keseimbangan bakteri dalam usus akan terpengaruh sehingga dapat mendatangkan masalah bagi perut.
Mulai dari dispepsia (ketidaknyamanan pada perut), gastritis (radang lambung), dan penyakit refluks gastroesofagus (gangguan pencernaan seperti asam lambung naik). Selain itu, burnout diketahui dapat mempengaruhi dan memperlambat proses pencernaan yang dapat membuat kembung, nyeri, hinga sembelit.
3. Penambahan berat badan
Akibat Stres yang terjadi berkepanjangan ternyata dapat memicu terjadinya kenaikan berat badan kita. Hal itu terjadi karena munculnya kesulitan dalam memilih-milih makanan sehat disaat kita sedang ada di bawah tekanan mental yang intens. Oleh karena itu, kita akan lebih cenderung untuk memilih makanan-makanan yang tinggi gula, lemak, dan yang rendah nutrisi untuk meningkatkan asupan energi.
Penyebab lain yang membuat berat badan cenderung bertambah saat sedang stres adalah ketidakmampuan kita untuk melakukan olahraga. Kondisi ini akan diperparah dengan adanya perubahan hormonal akibat dari stres yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Penting untuk diketahui bahwa hormon stres kortisol dapat memenuhi tubuh ketika kita terlalu banyak bekerja dan saat merasa kewalahan. Hormon tersebut pada akhirnya akan mendorong penyimpanan sel lemak, terutama yang ada di daerah perut.
4. Perubahan kebiasaan tidur
Burnout juga diketahui dapat memengaruhi kebiasaan tidur seseorang. Kondisi inilah yang menyebabkan kita terbangun di malam hari bahkan kesulitan untuk tidur.
Di sisi lain, sulitnya mata untuk terpejam saat malam hari membuat kita bisa tidur ketika sedang bekerja. Hal itu erat kaitanya dengan burnout dan tingginya tingkat stres yang menyebabkan sistem saraf otonom melepaskan hormon, seperti hormon adrenalin dan kortisol.
Kedua hormon tersebut bisa memberikan perubahan pada kebiasaan tidur kita dan seringkali memicu timbulnya insomnia dan kelelahan.
5. Gangguan pada saluran napas dan infeksi
Mudahnya tubuh kita terserang suatu penyakit seperti pilek dan virus ternyata disebabkan oleh tingkat stres. Stres dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh kita sehingga kita lebih mudah jatuh sakit karena sulit melawan virus yang masuk.
Kondisi Ini dikarenakan stres dapat menurunkan limfosit tubuh atau sel darah putih yang memiliki fungsi untuk melawan virus. Padahal, limfosit ini sangat dibutuhkan oleh tubuh supaya dirinya lebih kebal terhadap ancamanterjadinya infeksi.
Di sisi lain, jika stres terjadi dalam waktu yang lama juga dapat menyebabkan kelebihan kortisol. Yang pada akhirnya, kortisol dapat membuat pertahanan tubuh kurang sensitif dan tidak dapat mengatur peradangan dengan mudah.