Menghindari makan-makanan yang berlemak banyak dilakukan orang disaat ingin menurunkan berat badan. Namun, muncul pertanyaan apakah lemak memang bisa menyebabkan berat badan bertambah?
Menurut ahli diet Anna Taylor, terdapat berbagai jenis lemak di dalam makanan dan tidak semuanya berdampak buruk pada tubuh atau menyebabkan kegemukan.
Ada lemak “jahat” yang dapat berkontribusi pada masalah kesehatan seperti penambahan berat badan, penyakit jantung, dan kolesterol tinggi.
Akan tetapi ada juga lemak “baik” yang keberadaanya sangat penting untuk tubuh Anda dan dapat meningkatkan kesehatan Anda. Lemak baik juga dapat membantu Anda untuk mengontrol berat badan lebih baik – jika dimakan dalam jumlah tepat.
Lemak Mana Yang Baik Untuk Anda?
Menurut Talylor, lemak tidak jenuh adalah jenis lemak makanan yang bermanfaat untuk tubuh. Jenis lemak ini umumnya banyak ditemukan pada makanan nabati (sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian) dan pada ikan berlemak.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa makan makanan tinggi lemak tidak jenuh dalam jumlah sedang dapat membantu:
- Menurunkan riiko penyakit jantung atau stroke.
- Meningkatkan kolesterol baik sekaligus menurunkan kolesterol jahat yang ada di dalam darah.
- Menjaga sel-sel tubuh dan kesehatan otak Anda.
- Meningkatkan penyerapan vitamin tertentu, seperti A, D, E dan K.
- Melawan peradangan.
- Kurangi risiko kematian dini.
Lemak tidak jenuh juga dapat membuat perut Anda terasa kenyang untuk waktu yang lebih lama, yang secara langsung dapat membantu mengekang keinginan makan.
“Lemak ini benar-benar sumber kalori yang terkonsentrasi,” jelas Taylor.
Terdapat dua jenis lemak tidak jenuh, dengan perbedaan pada ikatan molekul. Kedua jenis tersebut adalah:
1. Lemak Tak Jenuh Tunggal
Makanan nabati utuh atau makanan yang tidak diproses terlebih dahulu biasanya berfungsi sebagai sumber lemak tak jenuh tunggal terbaik.
Berikut adalah contoh makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal, antara lain:
- Buah Alpukat.
- Jenis Kacang-kacangan seperti almond, kacang mete, pecan, dan pistachio.
- Buah zaitun dan minyak zaitun.
- Kacang tanah dan selai kacang.
- Biji-bijian seperti biji labu, biji wijen dan biji bunga matahari.
2. Lemak Tak Jenuh Ganda
Ada dua jenis lemak tak jenuh ganda, yakni omega 3 dan omega 6. Omega-3 dapat meningkatkan kesehatan jantung Anda, mempertajam aktivitas otak dan membantu penglihatan Anda.
Jenis lemak ini juga diketahui dapat membantu melawan peradangan dan mendukung sistem kekebalan, pencernaan, dan kesuburan alat reproduksi Anda.
Makanan yang mengandung omega 3 tinggi bisa Anda temukan dalam ikan salmon, tuna sirip biru, dan ikan herring. Selain pada makan-makanan tersebut Anda juga bisa menemukan omega 3 di dalam biji-bijian, seperti biji kenari, biji rami, dan biji chia.
Sementara itu, omega 6 bermanfaat untuk kesehatan otak dan pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Dan Omega 6 bisa Anda temukan di dalam minyak canola, kedelai, dan bunga matahari.
Lemak Yang Buruk Untuk Kesehatan
Ada dua jenis lemak yang sebaiknya Anda hindari karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan, yakni lemak jenuh dan lemak trans. Lemak jenuh bisa Anda temukan pada daging yang berlemak tinggi seperti potongan daging sapi dan babi berlemak atau unggas dengan kulit. Lemak jenuh juga bisa Anda temukan dalam makan-makanan yang digoreng atau minyak sayur terhidrogenasi.
Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh dapat memicu terjadinya beberapa risiko kesehatan seperti:
- Meningkatkan risiko masalah yang berhubungan dengan kesehatan jantung.
- Membuat lonjakan kadar kolesterol.
- Menyebabkan peradangan.