Kehamilan pada pasangan suami-istri memang mendatangkan kebahagiaan dalam keluarga, namun ada kondisi dimana dapat membuat seorang ibu hamil justru merasa stres, bahkan merasa tidak bahagia.
Selama masa kehamilan umumnya ada banyak perubahan yang terjadi dalam tubuh seorang perempuan, mulai dari perubahan fisik, psikis, hingga perubahan hormonal.
Dijelaskan oleh dr.Andriansjah Dara Sjahruddin, Sp.OG, biasanya ada hormon yang meningkat dalam tubuh seorang perempuan pada trimester pertama masa kehamilan, yaitu estrogen, prgesteron, dan juga hormon beta chorionic gonadtotropin.
“Ketiga hormon tersebut sangat berpengaruh terhadap perubahan psikis ibu hamil, sehingga juga lebih sedih, menangis, dan gampang marah-marah,” ungkap dr Dara di sela-sela perayaan ulang tahun aplikasi Teman Bumil yang kelima pada (29/11/2022).
Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Teman Bumil terhadap lebih dari 1.500 ibu hamil terungkap, selain adanya perubahan hormonal ternyata kondisi finansial yang tidak stabil bisa juga menjadi penyebab utama terjadinya ketidakbahagiaan, disusul dengan masalah kehamilan yang kadang terganggu, belum menyiapkan biaya persalinan, mengurus rumah tangga seorang diri, serta menjalani kehamilan sambil mengurus anak-anak.
Walau perubahan hormon memiliki peranan besar, namun dr.Dara mengingatkan agar kesedihan pada ibu hamil tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena dapat berdampak buruk pada janin.
“Dampak secara tidak langsung itu ada, ya. Contohnya, ibu-ibu yang bersedih berkepanjangan berpotensi mengalami persalinan prematur. Bisa juga, anaknya kecil. Kita istilahkan BBLR (bayi berat lahir rendah),” jelas dr. Dara.
Saat seorang ibu hamil merasa sedih dan banyak pikiran, mereka biasanya akan jadi malas makan atau makan tidak teratur. Akibatnya, janin di dalam kandungan menjadi kekurangan nutrisi kemudian dapat mengalami BBLR.
Selain masalah makan, ada pula yang sampai tidak menjaga kebersihan diri, yang berisiko pada tubuh yang terpapar banyak bakteri. Bakteri-bakteri tersebut pun bisa masuk dari vagina ke dalam rahim, lalu kemudian dapat menginfeksi selaput ketuban, sehingga dapat memperbesar potensi ibu hamil mengalami ketuban pecah dini dan terjadinya persalinan prematur.
Untuk mengatasi rasa ketidakbahagiaan tersebut, seorang ibu hamil perlu memiliki dukungan sosial (support system) dari orang-orang terdekatnya.
Masih menurut hasil survei tersebut, jenis bantuan yang dibutuhkan oleh ibu hamil antara lain teman untuk curhat, bisa ke suami atau bahkan teman dekat, bantuan untuk menjaga anak, dan juga waktu untuk sendiri (me time).
Di era digital seperti sekarang ini, dr. Dara merasa support system tidak selamanya akan datang dari orang-orang terdekat yang ada di depan mata, melainkan juga bisa hadir melalui komunikasi. Manfaat lainnya yang bisa didapat adalah mendapatkan informasi seputar kehamilan dan juga cara merawat bayi.
Melihat betapa pentingnya hadirnya support system di dalam kehidupan ibu, aplikasi kehamilan dan parenting Teman Bumil memberikan inovasi terbaru di tahun ini, yaitu dengan meluncurkan fitur Komunikasi sebagai a Happy Space for Mums.
“Pemilihan slogan berupa Teman Setia Mums di ulang tahun yang kelima bukanlah suatu kebetulan karena Teman Bumil sendiri memegang komitmen untuk senantiasa memberikan support system terbaik bagi Mums dan si kecil,” papar Ruth Retno Dewi selaku Chief Strategy Oficer Teman Bumil dalam acara ulang tahu Teman Bumil tersebut.
Ada beberapa kategori grup yang bisa dipilih, yaitu promil, hamil, bayi, dan juga balita. Jadi, informasi yang didapatkan akan sesuai dengan kebutuhan bagi ibu dan tentunya sangat bermanfaat.
Ada pula bermacam program di dalam Komunitas Teman Bumil, seperti sesi edukasi secara langsung dan secara gratis dengan para ahli, salah satunya melalui fitur Media Chat Live, bagi-bagi hadiah giveaway, serta kesempatan untuk mengikuti kegiatan eksklusif lainnya di Teman Bumil.