Kanker usus besar atau yang disebut juga kanker kolorektal merupakan tumor ganas yang menyerang jaringan usus besar (kolon) dan rektum, yaitu bagian usus paling bawah sampai anus atau dubur.
Tumor yang terbilang ganas ini juga merupakan jenis kanker keempat yang paling banyak terjadi menurut survei Globiocan yang dilakukan pada tahun 2018.
Khusus di Indonesia, kanker usus besar menjadi kanker tertinggi kedua yang menyerang pada pria, dengan jumlah kasus baru per tahun 2018 sebanyak 30.017 kasus.
Kanker usus besar bukan merupakan “penyakit orang tua” karena dapat menimpa mereka-mereka yang masih muda yaitu di bawah 50 tahun.
Misalnya saja, kanker ini pernah menyerang aktor Chadwick Boseman yang baru berusia 43 tahun saat meninggal pada 2020 silam. Padahal sebelumnya bintang Black Panther itu diketahui telah menjalani banyak operasi dan kemoterapi yang dimulai sejak 2016.
Gejala Kanker Usus Besar
Pakar kesehatan berpandangan bahwa kanker usus besar memiliki gejala yang dapat membuat seseorang menjadi malu untuk mengungkapkannya, dengan demikian screening akan sulit dilakukan.
“Beberapa orang merasa tidak nyaman untuk membicarakan area tersebut (anus) pada orang lain,” ungkap Dr. Jennifer Inra, ahli gastroenterologi di Bringham and Women’s Hospital di Boston yang dilansir dari Today.
“Kesadaran masyarakat sudah ada, hanya saja, tidak banyak orang yang melakukan screening, terkadang seseorang akan merasa takut untuk melakukannya.”
Bicara mengenai gejala dari kanker usus besar, sebenarnya ada enam gejala yang perlu diwaspadai, seperti berikut ini.
1. Pendarahan
Menurut ahli onkologi medis dan ahli epidemiologi kanker di Sekolah Kesehatan Masyarakat Mailman Universitas Columbia Dr. Alfred Neugut, salah satu gejala yang paling umum dari munculnya kanker usus besar adalah terjadinya pendarahan.
Apabila melihat darah berwarna merah terang, marun, atau lebih gelap di tisu toilet, di toilet atau bercampur dengan kotoran, sebaiknya segera hubungi dokter.
Namun perlu diingat, pendarahan yang muncul karena gejala kanker usus besar biasanya akan lebih banyak dibanding dengan pendarahan akibat luka karena adanya penyakit ambeien atau luka di area anus lainnya.
2. Anemia Defisiensi Besi
Saat terjadi pendarahan akibat dari kanker usus besar, pada umumnya tubuh akan kehilangan zat besi. Sebagian besar penderitanya bisa saja tidak akan menyadari bahwa ia kehilangan darah akibat pendarahan itu.
Apabila tes darah rutin dilakukan, maka penderita pasti akan dinyatakan sedang mengalami anemia atau tidak memiliki sel darah merah sehat yang cukup.
3. Nyeri Di Area Perut
Adanya nyeri di area perut juga dapat menjadi gejala kanker usus besar karena masalah ini dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan atau luka, yang akhirnya dapat menimbulkan rasa kram atau rasa nyeri lainnya.
Lalu selain rasa nyeri, seseorang juga bisa mengalami mual, muntah, dan perut kembung.
4. Ukuran Tinja Mengecil
Apabila ukuran tinja terlihat lebih tipis dibanding sebelumnya, ada kemungkinan Anda menderita kanker usus besar.
Dan sebaiknya waspadai pula jika ada perubahan pada kebiasaan buang air besar, misalnya saat mengalami sembelit yang mendadak.
5. Selalu Ingin Buang Air Besar
Tenesmus yaitu dorongan yang terjadi untuk selalu mengosongkan isi perut dengan cara buang air besar namun tidak ada satu pun tinja yang keluar juga dapat menjadi salah satu gejala dari kanker usus besar.
Yang menjadi penyebabnya adalah adanya tumor dalam rektum kita yang memicu kanker usus besar.
6. Berat Badan Turun Tanpa Sebab Yang Jelas
Menurut National Cancer Institute, kanker dapat mencegah nutrisi yang berasal dari makanan untuk masuk ke dalam tubuh.
Sebab itulah, meski kita mengonsumsi makanan yang cukup, terjadinya penurunan berat badan tanpa ada sebab yang jelas bisa saja terjadi.