Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kebiasaan minum memiliki dampak pada kesehatan otak. Empat dari kebiasaan minum yang buruk ini disebut dapat meningkatkan risiko pikun. Bukan hanya kebiasaan makan, ternyata kebiasaan minum juga memiliki pengaruh yang cukup besar bagi kesehatan tubuh. Melalui minuman yang dikonsumsi ada beberapa nutrisi yang bisa masuk dan mempengaruhi kondisi kesehatan.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan beberapa dekade lalu menunjukkan bahwa pola makan dan gaya hidup dapat memperkuat ketajaman otak. Kebanyakan penelitian bahkan berfokus pada manfaat minuman berbahan nabati.
Sementara itu, kebiasaan buruk mengonsumsi minuman ini dikaitkan dengan efek meningkatnya risiko pikun atau hilangnya kekuatan ingatan pada otak.
Berikut Ini Adalah Kebiasaan Minum yang Meningkatkan Risiko Pikun Menurut Eat This, Not That.
1. Minuman Banyak Soda dan Minuman Manis
Salah satu jenis minuman yang paling dianggap berbahaya untuk kesehatan otak adalah minuman yang mengandung soda dan yang tinggi kandungan gula. Minuman seperti, minuman kemasan rasa buah, minuman berenergi hingga air minum kemasan dengan pemanis tambahan menjadi jenis yang perlu dihindari.
Minuman tinggi gula dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan, lonjakan gula darah, hingga meningkatkan risiko penyakit jantung. Risiko buruk ini semuanya dihubungkankan dengan peningkatan Alzheirmer dan gangguan otak seperti demensia.
Menurut penelitian yang dipublikasi pada The Journal of Prevention of Alzheimer Disease, dilaporkan bahwa orang-orang yang mengonsumsi hingga tujuh gelas minuman tanpa pemanis dalam seminggu memiliki kecenderungan Alzheimer 1,91 kali. Sedangkan orang yang mengonsumsi minuman dengan pemanis berpotensi 2,55 kali lebih tinggi.
2. Terlalu Banyak Minum Alkohol
Mengonsumsi alkohol terlalu sering atau bahkan menikmati alkohol lebih dari satu gelas adalah kebiasaan yang dinilai paling buruk bagi orang dewasa. Kebiasaan seperti itu dapat meningkatkan kecenderungan gangguan kognitif hingga demensia.
Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Alzheimer Society, konsumsi alkohol dapat berdampak negatif baik jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Menurut para peneliti, sisa-sisa alkohol yang ada di dalam tubuh juga ternyata dapat meningkatkan tekanan darah, diabetes, stroke hingga terjadinya gagal jantung.
Banyak peneliti yang juga melaporkan sisa endapan alkohol di dalam tubuh dapat mengganggu kesehatan otak. Sebuah penelitian yang di publikasikan oleh Lancet Public Health melaporkan bahwa konsumsi alkohol yang terlalu berat dapat melipatgandakan risiko demensia dini hingga tiga kali lipat.
3. Konsumsi Kafein Terlalu Larut
Kualitas tidur yang buruk dihubungkan oleh para ahli dengan peningkatan risiko Alzheimer sama dengan penurunan kemampuan otak untuk belajar dan kognitif. Denagn tidur malam yang cukup dan berkualitas mampu membantu otak memproses dan menyimpan ingatan baru yang lebih kuat.
Pakar kesehatan mengatakan bahwa gangguan tidur dan kualitas tidur yang buruk dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental dan kegagalan otak untuk mengingat. Minuman yang dikonsumsi saat sore hingga malam hari menjadi penentu apakah saat malam ini kualitas tidurmu menjadi lebih baik atau tidak.
Karena alasan ini menyebabkan beberapa jenis minuman yang mengandung kafein seperti teh dan kopi disarankan untuk tidak dinikmati saat menjelang malam hari. Selain itu ternyata alkohol juga disarankan untuk tidak dikonsumsi saat malam hari, walaupun tidak mengandung kafein tetapi alkohol dikatakan mampu mengganggu hingga setengah dari kualitas tidur malam.
4. Terlalu Banyak Konsumsi Minuman Tinggi Lemak
Jika kamu penikmat susu tinggi lemak untuk dicampurkan ke dalam kopi, disarankan untuk mulai meninggalkan kebiasaan tersebut. Bukan hanya lemak yang berasal dari makanan saja, ternyata konsumsi minuman yang memiliki kandungan tinggi lemak juga berisiko untuk meningkatkan demensia atau kepikunan.
Hal ini disebabkan oleh berbagai asupan yang tinggi lemak jenuh menjadi salah satu pilihan terburuk untuk pembuluh darah. Banyak sekali penyakit demensia yang awalnya juga disebabkan oleh adanya aliran pembuluh darah yang kurang lancar.
Bukan hanya memberikan nutrisi untuk otak saja yang penting tetapi menjaga kesehatan dan kelancaran pembuluh darah juga disarankan oleh ahli kesehatan demi mendapatkan otak yang sehat hingga masa tua nanti. Sebisa mungkin mulai untuk mengganti pilihan minuman yang sehat atau paling tidak mengurangi konsumsinya.