Penyebab seorang wanita tidak subur bisa disebabkan oleh banyak hal, tetapi yang paling umum adalah disebbkan oleh adanya gangguan pada siklus menstruasi.
Di kutip dari Healthline, seorang wanita dikatakan tidak subur (infertilitas), apabila setelah satu tahun melakukan hubungan seksual dengan pasangan, tetapi belum juga bisa mengandung.
Apabila pada wanita di atas usia 35 tahun, kondisi tidak subur bisa dilihat setelah 6 bulan berhubungan namun tidak kunjung hamil.
Jika seorang wanita yang mampu hamil, tetapi tidak dapat membawa kehamilan sampai cukup bulan itu juga dapat didiagnosis sebagai infertilitas. Seorang wanita yang tidak pernah bisa hamil sama sekali akan didiagnosis sebagai infertilitas primer.
Namun bila seorang wanita yang memiliki setidaknya satu kehamilan yang sukses di masa lalu maka akan didiagnosis dengan infertilitas sekunder.
Sehingga, wanita tidak subur atau infertilitas itu bukan berarti wanita yang tidak bisa hamil sama sekali (steril).
Penyebab
Mengutip Better Health, wanita tidak subur biasanya disebabkan karena adanya gangguan proses biologis, yang meliputi:
- Masalah ovulasi
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
- Masalah dengan saluran tuba falopi
- Masalah dengan rahim
- Endometriosis
1. Masalah ovulasi
Wanita yang tidak subur biasanya memiliki masalah ovulasi yang ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak ada menstruasi sama sekali.
Ovulasi adalah sebuah proses pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam rahim menuju tuba falopi untuk selanjutnya dibuahi.
Agar ovulasi terjadi, bagian otak yang disebut hipotalamus mendorong kelenjar hipofisis terdekat untuk mengeluarkan hormon yang membuat ovarium mematangkan sel telur. Menstruasi yang tidak teratur atau tidak ada sama sekali menunjukkan bahwa ovulasi mungkin tidak teratur atau mungkin tidak ada ovulasi.
Usia wanita merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kesuburan yang signifikan. Peluang hamil bagi wanita usia 40 tahun hanya 5 persen per siklus menstruasi. Penuaan sel telur yang diduga menjadi penyebabnya.
Seorang wanita dilahirkan dengan seluruh persediaan telurnya dan seiring berjalannya waktu, telur-telur ini juga berkurang jumlahnya.
Selain karena ketersediaan sel telur, bagi wanita di atas 40 tahun juga memiliki lebih banyak risiko keguguran dan kelainan genetik pada bayi.
2. Sindrom Ovarium polikistik
Saat terjadi ovulasi, ovarium menghasilakn folikel. Masing-masing folikel matang nantinya akan melepaskan telur. Namun pada masalah sindrom ovarium polikistik (PCOS), folikel mengalami gagal matang dan malah membentuk kista kecil di pinggiran ovarium.
Akibatnya ovulasi dan menstruasi wanita tidak teratur atau tidak terjadi sama sekali. Nantinya, akan mengakibatkan infertilitas pada wanita.
3. Masalah pada saluran Tuba Falopi
Sperma membuahi sel telur pada saat dalam perjalanannya menuju tuba falopi.
Tuba falopi yang tersumbat atau terluka dapat menghambat kemajuan sel telur, yang pada akhirnya mencegahnya bertemu dengan sperma. Kondisi itu juga menyebabkan wanita menjadi tidak subur.
4. Masalah dengan Rahim
Sel telur yang telah dibuahi oleh sprema akan menempel (implan) di lapisan rahim dan selanjutnya akan berkembang menjadi janin.
Namun, beberapa masalah pada rahim dapat menghambat implantasi antara lain:
- Fibroid: tumor yang tidak ganas di dalam rahim
- Polip: pertumbuhan berlebihan dari endrometrium, yang dapat dipicu oleh adanya fibroid.
5. Masalah pada Serviks
Di bagian atas vagina terdapat leher atau pintu masuk ke rahim, yang dinamakan serviks. Sperma yang diejakulasikan harus melakukan perjalanan melalui leher rahim tersebut untuk bisa mencapai rahim dan saluran tuba.
Lendir serviks saat ovulasi yang terjadi biasanya encer, sehingga sperma dapat berenang melewatinya. Namun, pada beberapa wanita ada memiliki lendir serviks yang lebih kental dan ini bisa menghambat sperma masuk untuk membuahi sel telur. Akhirnya, wanita yang memiliki kondisi seperti ini menjadi tidak subur.
6. Endometriosis
Endometriosis adalah suatu kondisi di mana sel-sel dari lapisan rahim (endometrium) bermigrasi ke bagian lain dari panggul. Kondisi ini dapat membuat rusaknya saluran tuba falopi dan ovarium, serta dapat mempengaruhi pergerakan sel telur dan sperma.
Bahkan jika saluran tuba dan ovarium tidak rusak, endometriosis dapat mempengaruhi pembuahan, pertumbuhan embrio dan implantasi.
Faktor risiko
Mengutip Healthline, terdapat beberapa faktor risiko yang membuat wanita jadi tidak subur, yaitu:
- Bertambahnya usia
- Merokok
- Penggunaan alkohol yang berlebihan
- Kelebihan berat badan, obesitas, atau kekurangan berat badan secara signifikan
- Memiliki infeksi menular seksual (IMS) tertentu yang dapat merusak sistem produksi.