Tahukah Anda, kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang malas membersihkan alat pendingin udara atau AC ternyata dapat menyebabkan penyakit legionellosis?
Seperti diketahui, demi tetap menjaga kebersihan dan juga kesehatan, alat pendingin udara atau AC sebaiknya rutin dibersihkan paling lama sekitar tiga bulan sekali.
Ketika pemakaian AC yang lebih intens dibandingkan dari biasanya, seperti pada saat cuaca cenderung panas, maka AC harus dibersihkan lebih sering, setidaknya sebulan satu kali.
Penyakit legionellosis pernah dilaporkan menyerang pegawai dinas kesehatan Kota Pontiac, Michigan, AS, pada 1978 silam. Penyebab munculnya penyakit ini pada saat itu berasal dari paparan bakteri legionella yang mengontaminasi alat pendingin ruangan gedung setempat.
Kasus yang sama juga pernah dirasakan 371 pekerja industri perakitan mobil AC, pada 1984. Selain di AS, di Skotlandia juga merupakan negara yang pernah ada laporan infeksi bakteri legionella.
Perlu diketahui, bakteri penyebab legionellosis paling senang berada di tempat penampungan air yang memiliki suhu hangat dan lembap. Suhu ideal untuk bakteri ini bisa tumbuh dan berkembangbiak antara suhu 35-45 derajat Celsius.
Bakteri legionella dapat berkembang biak dengan mudah di salah satu bagian perangkat AC, yakni mesen blower. Untuk itu, sebaiknya pastikan Anda membersihkan AC dengan seksama, jangan hanya filternya saja.
Selain AC, perangkat lain yang juga rawan menjadi tempat berbiak bakteri tersebut apabila jarang dibersihkan adalah humidifier atau alat pelembap udara.
Bakteri ini juga bisa hidup di sumber air alami dan tempat penampungan air, seperti waduk, sungai, danau, air mancur, atau saluran air minum.
Gejala legionellosis yang perlu diwaspadai
Menurut Kementrian Kesehatan, gejala legionellosis yang muncul terkadang mirip dengan penyakit pneumonia, di antaranya:
- Tidak nafsu makan
- Sakit kepala
- Badan lemas dan lesu
- Nyeri otot
- Diare
- Batuk, bisa berdahak atau sampai berdarah
Jika gejala legionellosis cukup parah, penderita bisa mengalami radang paru-paru fatal karena mengalami gagal napas dan kegagalan mutiorgan.
Gejala penyakit biasanya muncul selang dua sampai 10 hari. Setelah penderita terpapar bakteri penyebab legionellosis itu.
Siapa yang berisiko terkena penyakit legionellosis?
Penyakit legionellosis sebenarnya sulit menyerang orang-orang yang daya tahan tubuhnya prima. Sebaliknya, infeksi bakteri legionella bisa berdampak fatal bagi penderita yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
Selain itu para perokok, penderita penyakit paru-paru, penyakit kronis, penyakit autoimun, hingga kanker. Untuk mencegah legionellosis agar tidak berdampak fatal bagi kesehatan, usahakan untuk rajin-rajin membersihkan AC dan humidifier.
Selain itu, stop merokok dan hindari paparan asap rokok, jangan mengonsumsi alkohol berlebihan, jaga pola makan sehat merupakan cara lain menghindari penyakit legionellosis.
Cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang steril dan sudah dimasak sampai matang sempurna. Bakteri penyebab legionellosis bisa mati pada suhu 100 derajat Celsius.