Paru-paru merupakan salah satu organ terpenting yang terdapat di dalam tubuh yang bertugas untuk membantu manusia menjalankan hidupnya dengan menyalurkan oksigen yang membuat tubuh dapat bekerja. Jika paru-paru mengalami gangguan atau terkena suatu penyakit, maka hal tersebut akan dapat mengganggu saluran pernapasan hingga menyebabkan terjadinya sesak napas. Oleh karena itu sangat penting untuk tetap menjaga kesehatan paru-paru.
Dikutip dari WebMD, Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) atau dalam bahasa Indonesia merupakan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah sebuah penyakit dengan kondisi paru-paru yang dapat membuat penderitanya sulit untuk bernapas dalam jangka panjang. PPOK merupakan istilah umum pada seseorang yang mengalami kondisi seperti emfisema dan bronkitis kronis.
Kondisi tersebut terjadi karena kerusakan pada kantung udara paru-paru (alveoli) yang kemudian menghancurkan dinding di dalamnya dan menyatu jadi satu kantung udara raksara. Kondisi ini menyebabkan Anda tidak dapat menyerap oksigen sehingga Anda mendapatkan lebih sedikit oksigen dalam darah Anda. Alveoli yang rusak bisa menyebabkan paru-paru Anda meregang dan kehilangan elastisitasnya.
Ketika Anda mengalami batuk, sesak napas, dan lendir yang berlangsung setidaknya 3 bulan selama 2 tahun berturut-turut, mungkin Anda menderita bronkitis kronis. Serat seperti rambut yang disebut silia melapisi saluran bronkial Anda dan membantu mengeluarkan lendir. Ketika Anda menderita bronkitis kronis, Anda kehilangan silia. Hal ini membuat tubuh sulit untuk menghilangkan lendir, yang membuat Anda mengalami batuk lebih lama, dan menghasilkan lendir lebih banyak.
Dilansir dari Healthline, gejala PPOK dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu gejala awal dan gejala yang memburuk. Berikut ini adalah ulasannya.
1. Gejala Awal
Gejala awal PPOK ini dapat dikatakan sangat ringan. Beberapa orang mungkin saja mengira bahwa ini adalah flu biasa. Berikut ini gejalanya:
– Kadang-kadang sesak napas, terutama setelah melakukan olahraga
– Batuk ringan tapi berulang
– Perlu sering membersihkan tenggorokan, terutama di pagi hari
– Seseorang mungkin mulai membuat beberapa perubahan dalam menjalankan aktivitas, seperti menghindari naik tangga dan melewatkan aktivitas fisik seperti olahraga untuk mengindari rasa sesak yang terasa di dada.
2. Gejala Memburuk
Gejala bisa semakin memburuk dan sulit untuk tidak diperhatikan. Saat paru-paru mengalami kerusakan, Anda mungkin mengalami:
– Sesak napas, bahkan setelah berolahraga ringan seperti menaiki tangga
– Dada terasa sakit dan sesak
– Batuk kronis, dengan atau tanpa dahak
– Perlu membersihkan lendir dari paru-paru Anda setiap hari
– Sering pilek, flu, atau infeksi pernapasan lainnya
– Kekurangan energi
PPOK tahap lanjut juga memperlihatkan gejala seperti kelelahan, pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau kaki dan penurunan berat badan. Jika Anda saat ini merokok maka rokok tersebut dapat memperburuk gejala PPOK.
Sebagian besar orang yang mengidap PPOK berusia 40 tahun memiliki riwayat merokok. Semakin lama durasi merokok dan semakin banyak batang rokok yang dihisap, maka hal tersebut dapat meningkatkan munculnya resiko PPOK. Tidak hanya itu, seseorang yang bukan perokok aktif, melainkan secara tidak sengaja sering menghirup asap rokok juga dikatakan dapat berpotensi PPOK.