Masalah batu ginjal memang sulit terdeteksi karena memang penyakit ini tidak kasat mata. Namun begitu, ada tanda-tanda yang bisa kita ketahui untuk mengenali masalah ini.
Batu ginjal itu biasanya muncul karena tingginya kadar garam dan mineral lain di dalam urin. Pembentukan batu ginjal ini bisa dimulai dari dalam ginjal yang memiliki fungsi untuk menyaring limbah bahkan zak kimia dari darah.
Batu ginjal awalnya hanya berukuran kecil seperti butiran pasir saja namun bisa berkembang hingga besarnya bisa mnecapai ukuran bongkahan krikil.
“Batu ginjal ada yang bisa dihancurkan, ada pula yang berbentuk kristal hingga batu keras,” ucap Margaret Pearle, profesor urologi di Southwestern Medical Center.
Batu ginjal sebenarnya dapat keluar melalui urin Anda tanpa perlu pengobatan terlebih dahulu. Namun, batu ginjal juga dapat tersangkut di ureter atau saluran urin. Jika ini terjadi Batu ginjal di saluran urin tersebut dapat menyebabkan rasa sakit yang sangat hebat dan dapat menghambat aliran air seni.
Keberadaan batu ginjal biasanya tidak dapat terdeteksi. Namun, batu ginjal juga bisa memicu seseorang untuk merasakan beberapa tanda-tanda seperti berikut.
1. Sakit punggung
Batu ginjal dapat mengakibatkan seseorang merasakan nyeri yang sangat menyakitkan khususnya di area punggung. Dilansir dari Health.com, banyak orang yang menganggap sakit punggung yang disebabkan oleh batu ginjal lebih menyakitkan dari pada sakit saat kontraksi melahirkan.
Nyeri punggung akibat masalah batu ginjal bisa dimulai dengan adanya rasa pegal-pegal lama-kelamaan bisa meningkat menjadi kram parah. Selain pada punggung, nyeri hebat juga dapat menjalar ke bagian bawah tulang rusuk, perut bagian bawah, hingga ke selangkangan. Khusus pada pria, batu ginjal juga mengakibatkan rasa sakit pada puah zakar hingga ujung penis.
2. Mual atau muntah
Penyakit batu ginjal juga bisa berefek pada sistem pencernaan. Penderita bisa merasakan mual hingga muntah parah.
3. Dorongan untuk buang air kecil
Beberapa penderita batu ginjal adea yang merasakan keluhan ingin buang air kecil terus menerus. Masalah ini disebabkan karena lokasi batu ginjal yang muncul tersebut ada di dekat kandung kemih.
Keberadaan batu ginjal dapat menyebabkan iritasi dan menyebabkan dinding kandung kemih berkontraksi. Hal inilah yang menimbulkan perasaan ingin buang air kecil. Kontraksi bahkan bisa terjadi saat kandung kemih dalam keadaan kosong sehingga jumlah urin yang keluar pun bisa jadi hanya sedikit sekali.
4. Urin terkontaminasi darah
Dikutip dari Medline Plus, batu ginjal dapat dengan mudah mengiritasi jaringan halus yang melapisi saluran kemih, termasuk yang ada di dalam ureter. Saluran kemih yang teriritasi tersebut kemudian bisa berdarah sehingga mengakibatkan urin yang keluar menjadi kemerahan, terlihat seperti cairan teh atau cola.
5. Rasa nyeri atau terbakar saat kencing
Jika Anda merasakan sakit dengan sensasi terbakar pada saat buang air kecil, bisa jadi penyebabnya rasa sakit tersebut karena batu ginjal.
Kebanyakan orang mengalami nyeri saat kencing terutama disaat batu ginjal bergerak melalui ureter dan semakin mendekati kandung kemih. Namun, nyeri dan sensasi terbakar saat buang air kecil belum tentu karena akibat batu ginjal. Penyabab lain dari masalah tersebut bisa saja karena adanya infeksi saluran kemih.
Maka, apabila anda sering merasakan sakit dengan sensasi terbakar pada saat buang air kecil, segera kunjungi dokter atau layanan kesehatan terdekat.
6. Demam
Orang dengan masalah batu ginjal dapat mengalami demam, hal itu terjadi jika batu menghalangi aliran urin. Demam memang gejala yang jarang terjadi, namun ini bisa menandakan kondisi kronis. Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menghancurkan batu ginjal dengan metode Extracorpereal shock wave lithotripsy (ESWL).
ESWL adalah sebuah tindakan untuk menangani batu ginjal dengan memecahnya menggunakan gelombang kejut. Kepingan-kepingan batu ginjal yang telah hancur nantinya akan keluar bersama air seni.
Faktor risiko
Beberapa faktor risiko berikut dapat menyebabkan terjadinya batu ginjal.
- kelebihan berat badan atau obesitas
- riwayat keluarga
- Kekurangan asupan air (dehidrasi)
- konsumsi garam berlebih
- makan protein hewani yang terlalu banyak.