Anda pasti pernah mendengar tentang istilah metabolisme. Tubuh kita melakukan metabolisme agar bisa berfungsi dan agar dapat menghasilkan tenaga. Namun, apa itu metabolisme?
Metabolisme adalah segudang proses yang mengatur fungsi kimia dan metabolisme dari suhu tubuh hingga pergantian sel, pencernaan, sirkulasi darah, regulasi hormon, dan pernapasan.
Metabolisme juga merupakan langkah utama untuk mengubah apa yang kita makan dan minum agar berubah menjadi kalori dan bahan bakar energi guna menopang kehidupan.
Saat metabolisme tubuh mulai melambat, maka seluruh sistem yang ada di dalam tubuh pun akan terganggu. Banyak faktor yang mempengaruhi laju metabolisme, termasuk gangguan endokrin atau metabolisme, massa otot, usia, jenis kelamin, genetika, dan tingkat aktivitas fisik.
Makanan memperlambat metabolisme
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi laju metabolisme tubuh. Namun, satu hal yang paling berpengaruh dalam metabolisme kita adalah pola makan.
Ada beberapa jenis makanan yang dapat merusak proses metabolisme, dan berikut jenis-jenis makanan tersebut:
1. Daging tinggi lemak
Ketika kita sering mengonsumsi daging yang tinggi lemak maka bisa meningkatkan kadar trigliserida tubuh dan meningkatnya kolesterol LDL yang dikenal sebagai kolesterol jahat.
Dua hal tersebut bisa meningkatkan risiko sindrom metabolik. Daripada mengonsumsi daging yang tinggi lemak, Anda bisa mengganti asupan protein Anda dengan susu rendah lemak, makanan laut, kacang-kacangan, serta biji-bijian.
2. Permen
Selain dapat merusak gigi, kandungan gula yang tinggi yang terdapat di dalam permen juga dapat menyebabkan sindrom metabolik. Mengonsumsi gula tambahan di atas 50 gram per hari akan semakin meningkatkan risiko Anda mengalami kardiometabolik.
Sindrom kardiometabolik ditandai dengan sekelompok kelainan metabolik, seperti terjadinya peningkatan glukosa darah puasa, obesitas perut, trigliserida, dan tekanan darah, serta dapat menimbulkan penurunan kolesterol HDL. Hal ini bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.
3. Makanan yang diproses tinggi
Mengonsumsi makanan yang diproses tinggi akan meningkatkan resistensi insulin, yang tentunya juga dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik.
Contoh makanan yang biasanya diproses tinggi antara lain keripik, kentang goreng, pai apel, pizza, dan sejenisnya.
4. Alkohol
Alkohol dapay memberikan tekanan yang sangat besar pada hati untuk dimetabolisme, mendetoksifikasi, dan menghilangkan cairan ini dari tubuh.
Selain itu, alkohol juga dapat memengaruhi beberapa komponen yang bertugas dalam proses metabolisme, alkohol juga diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gangguan tidur, dan kanker tertentu.