Ukuran penis yang dianggap tidak terlalu besar sering membuat perasaan tidak percaya diri pada sebagian pria. Berbagai cara pun biasanya dicoba untuk dapat memperbesar ukuran penis, termasuk menggunakan obat pembesar penis.
Jenis obat seperti ini banyak diiklankan dan diklaim bisa memperbesar ukuran penis secara signifikan.
Efek samping obat pembesar penis menurut kandungan bahannya
Banyak sekali pria yang percaya bahwa dengan mengonsumsi obat tertentu maka benar-benar akan dapat mengubah ukuran penis mereka.
Dilansir dari Mayo Clinic, klaim yang mengatakan obat pembesar penis yang didasarkan pada penelitian sebenarnya tidak bisa dipercaya karena belum bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Apalagi, kandungan bahan yang ada di dalamnya juga menunjukkan bahwa jenis obat tersebut berbahaya untuk kesehatan.
WebMD juga juga mengatakan hal yang sama, dengan bahaya konsumsi obat pembesar penis karena beberapa bahan yang digunakan juga diketahui mengandung pestisida yang sudh pasti tidak bagus untuk kesehatan.
Sebenarnya ada dua jenis bahan utama yang sering terkandung pada obat pembesar penis dan keduanya sama-sama memiliki efek samping untuk kesehatan, seperti:
1. Yohimbe
Yohimbe merupakan salah satu suplemen herbal yang penggunaanya sudah sejak lama di negara Afrika Barat. Suplemen herbal ini berasal dari kulit pohon cemara yang banyak tumbuh di bagian Afrika Barat dan Tengah, dan nama ilmiahnya adalah Pausinystalia johimbe.
Dilansir dari Healthline, yohimbe dipercaya dapat membantu mengatasi masalah disfungsi ereksi dengan menghentikan kinerja saraf yang menghalangi terjadinya ereksi.
Manfaat yohimbe yang dikatakan dapat digunakan untuk memperbesar ukuran penis masih sangat diragukan mengingat ditemukannya beberapa efek samping dari bahan tersebut.
Menurut beberapa penelitian yang disarikan oleh Healthline, efek samping yang dapat muncul akibat dari konsumsi suplemen yang mengandung yohimbe adalah terjadinya gangguan pencernaan, peningkatan denyut jantung, kecemasan serta tekanan darah tinggi.
Tidak hanya sampai disitu, konsumsi suplemen jenis ini juga dapat menggangu efektivitas obat tertentu, seperti antidepresan yang mengandung monoamine oxidase inhibitors.
2. Ekstrak ginkgo biloba
Ginkgo biloba sering dipakai sebagai pengobatan herbal untuk berbagai jenis penyakit, seperti demensia, Alzheimer, hingga kelelahan. Walaupun ekstrak ginkgo biloba diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, namun ada beberapa reaksi alergi yang dapat ditimbulkannya.
Healthline menyebutkan bahwa risiko dari penggunaan ekstrak ginkgo biloba akan semakin tinggi khususnya pada seseorang yang alergi terhadap urushiol atau minyak yang ada di poison ivy, sumac, poison oak, dan kulit mangga.
Konsumsi Ekstrak ginkgo biloba juga bisa meningkatkan risiko pendarahan pada orang-orang yang mengalami gangguan pendarahan atau seseorang yang sedang mengonsumsi obat untuk menghentikan pendarahan.
Healthline juga menyebutkan bahwa ekstrak ginkgo biloba juga dapat menggangu efektivitas kinerja obat untuk sistem saraf, seperti clozapine, alprazolam, olanzapine.
Adanya perubahan suasana hati juga bisa terjadi ketika dikonsumsi bersama St. John’s wort, fluoxetine, dan melatonin.
Efek samping lain yang mungkin terjadi
Melansir Healthline, selain dua kandungan di atas, masih ada beberapa kandungan lain yang ditemukan di dalam obat pembesar penis, seperti maca dan rumput tanduk kambing.
Kandungan obat pembesar penis tersebut memiliki beberapa kemungkinan efek samping, seperti:
- Perubahan suasana hati
- Halusinasi
- Tekanan darah rendah yang dapat mengancam nyawa
- Serangan jantung
- Kejang-kejang
- Risiko kanker
- Sakit kepala
- Sembelit
- Dermatitis alergi