Adanya perbedaan payudara wanita antara yang kanan dan yang kiri adalah sebuah hal yang sesungguhnya biasa terjadi. Kondisi antara payudara kanan dan kiri yang tidak simetris baik ukuran, bentuk, dan juga posisi ini bisa terjadi sejak seseorang lahir. Walau begitu, kondisi ini juga bisa terjadi ketika payudara mulai tumbuh terutama pada saat pubertas.
“Berbeda itu normal dan hal ini lebih umum terjadi dibanding tidak (berbeda),” ungkap Dr. Sherry Ross, dokter kandungan dan seorang penulis dilansir dari Huffington Post.
Perbedaan payudara ini baik dari segi ukuran, bentuk, posisi atau posisi puting antara yang satu dengan yang lain merupakan hal yang sudah umum terjadi.
“Semua bagian tubuh yang hadir secara berpasangan sejak lahir biasanya tidak akan serupa satu sama lain,” sambung dr. Ross.
“Telinga, mata, payudara dan labia biasanya cenderung sedikit miliki berbeda baik dalam ukuran maupun bentuk. Hal ini sepenuhnya normal dan lebih umum terjadi dibanding dengan yang sama persis,” jelas dia.
Akan tetapi, sejumlah kondisi kesehatan bisa juga menjadi penyebab kondisi payudara yang tidak asimetris ini. Dilansir dari Huffington Post, berikut ini adalah sejumlah hal yang bisa mempengaruhi payudara bentuk payudara.
1. Hiperplasia Atipikal
Berdasar Mayo Clinic, Hiperplasia atipikal merupakan kondisi pra-kanker yang bisa berpengaruhi pada sel payudara. Kondisi ini menyebabkan lebih banyak munculnya sel abnormal pada kelenjar susu. Kondisi ini bisa menyebabkan timbulnya benjolan non kanker yang dapat mempengaruhi penampilan payudara.
Kondisi ini bisa ditandai sebagai kondisi pra-kanker yang perlu diwaspadai jika ditemui pada saat biopsi payudara. Namun, kondisi ini bisa diatasi dengan melakukan operasi terutama ketika ditemukan pada saat dilakukan mammogram.
2. Hipoplasia Payudara
Istilah hipoplasia payudara merupakan sebuah kondisi yang terjadi ketika payudara tidak mengalami pertumbuhan sebagaimana mestinya. Kondisi hipoplasia ini biasanya diketahui bukan karena ukuran payudaranya namun karena kondisi asimetris, bentuk, serta posisi payudara.
Hormon bisa menjadi penyebab utama dari kondisi ini, meski begitu tidak menutup kemungkinan kondisi ini disebabkan oleh cedera serta kondisi kesehatan yang lain. Hal ini biasanya disebabkan oleh sindrom Poland, cacat lahir yang menyebabkan otot tidak berkembang semestinya pada satu bagian tubuh.
3. Juvenile Hypertrophy
“Juvenile breast hypertrophy muncul ketika terjadi perkembangan jaringan payudara secara esktrem selama enam bulan yang bisa terjadi baik pada satu atau kedua payudara,” kata Dr. Christine Greves, dokter kandungan dari Orlando Health Winnie Palmer Hospital for Women and Babies.
Kondisi ini kadang-kadang bisa membingungkan namun cukup aman dan tidak menyebabkan kanker. Ketika mengalami kondisi ini, sebaiknya untuk berkonsultasi dengan dokter untuk dapat mengetahui cara mengatasinya.
4. Skoliosis
Skoliosis bisa juga menjadi salah satu hal yang dapat menyebabkan terjadinya asimetris payudara. Kondisi ini bisa menyebabkan satu bagian payudara bisa tampak lebih besar dibanding dengan payudara yang satunya.
Secara umum, saat seorang perempuan menyadari bahwa dia mengalami asimetris pada payudaranya, penting kiranya untuk segera memeriksakannya ke dokter atau melakukan mammogram. Pasalnya kondisi penyebabnya bisa beragam mulai dari yang cukup aman maupun yang bisa menandakan adanya kanker.