Harga minyak dunia turun. Salah satu pemicunya adalah adanya kekhawatiran terkait pertumbuhan ekonomi China yang diperdiksi akan melambat.
Dikutip dari Reuters, Senin (2/5/2022), harga minyak mentah Brent tercatat US$ 105,93 per barel atau turun sebesar 1,1%. Kemudian harga West Texas Intermediate (WTI) AS tercatat US$ 103,7 per barel atau turun 1%.
Penurunan harga tersebut terjadi setelah China merilis data terjadinya kontraksi pada aktivitas produksi pabrik mereka di China, bahkan harga itu adalah yang terendah sejak diberlakukannya lockdown pada Februari 2020.
Analis Commonwealth Bank Tobin Gorey dalam catatannya menyampaikan merosotnya kinerja perekonomian China berakibat mengguncang pasar komoditas dan ekonomi global.
National Oil Corp Libya mengungkapkan pada Minggu pihaknya akan melanjutkan produksi sementara di Zueitina. Tak cuma di China, pergerakan harga minyak ini juga disebabkan oleh larangan impor minyak yang diberlakukan oleh Rusia.
Padahal Rusia melakukan ekspor sebanyak 4,7 juta barel minyak per hari ke Uni Eropa. Namun negara Barat justru membantasi pembelian minyak yang berasal dari negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin tersebut.
Analis Royal Bank of Canada mengungkapkan impor minyak mentah oleh india dari Rusia tercatat mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dari sebelumnya, 100 ribu barel per hari pada 2021, kini menjadi 800 ribu barel per hari.
India dan Rusia diketahui sedang melakukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan tentang pengiriman minyak jutaan barel per bulan.