Koodinator Tim Pakar Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Wiku Adisasmito menyatakan, pemerintah telah melakukan impor vaksin PMK dalam usaha penanganan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Impor vaksin PMK yang dilakukan oleh pemerintah tersebut berasal dari beberapa negara seperti Perancis, China, Brasil dan Argentina.
“Dalam upaya pengadaan vaksin dengan segera, pemerintah telah melakukan impor vaksin yang jenisnya sudah disesuaikan dengan serotype virus PKM yang ada di Indonesia,” kata Wiku dalam konferensi pers, Selasa (19/7/2022).
Wiku menjelaskan, sebelum vaksin-vaksin tersebut didistribusikan ke seluruh wilayah yang terpapar PMK, vaksin-vaksin tersebut telah melalui uji kesesuaian terlebih dahulu.
Selain melakukan impor vaksin, Wiku menyebutkan jika pemerintah sedang mengembangkan vaksin buatan Indonesia sebagai upaya dalam mengendalikan wabah yang menyerang hewan berkuku belah itu.
“Hingga saat ini pemerintah juga terus berupaya mengembangkan vaksin PMK buatan dalam negeri untuk memenuhi keperluan penanganan dan kontrol PMK di Indonesia,” jelas Wiku.
Sebagai informasi, kasus PMK yang mewabah di Indonesia menembus angka 402.504 per hari ini, pada Selasa (19/7/2022).
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dari angka kumulatif kasus tersebut, 165.584 hewan yang sempat terpapar dinyatakan sudah sembuh.
Sedangkan kasus PMK yang belum sembuh mencapai 229.790 ekor, yang mati 2.804 ekor dan yang dipotong bersyarat mencapai 4.436 ekor.
Dari jumlah kasus tersebut, mayoritas hewan yang terpapar PMK adalah sapi sebanyak 389.038 ekor, 9.455 kerbau, 1.302 domba, 2.772 kambing dan 47 ekor babi.