Bisnis cicak kering yang dilakukan oleh warga Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon telah menghasilkan pundi-pundi rupiah. Produksi cicak kering tersebut bahkan sudah menembus pasar China.
Dilansir dari detikJabar, usaha cicak kering yang dimiliki oleh Sugandi (54) tersebut, dijual dengan harga Rp 380 ribu per Kilogram. Usaha itu ternyata sudah ia rintis selama 13 tahun dengan mempekerjakan ibu-ibu yang ada di lingkungan rumahnya
“Itu untuk cicak kering dalam keadaan utuh atau istilahnya grade A,” jelas Sugandi.
Adapun, cicak kering dengan ekor hilang atau grade B dijual dengan harga Rp 280 ribu per kilogram. Sugandi mengekspor cicak kering tersebut ke Cina. Pengiriman cicak tersebut baru bisa dilakukan jika persediaan cicak kering telah mencapai satu kontainer.
Untuk mendapat pasokan cicak, Sugandi memperoleh dari sejumlah daerah seperti Cirebon, Indramayu, hingga Karawang. Satu kilogram cicak basah dia beli dari pengepul dengan harga Rp 52 ribu per kilogram.
Cicak basah tersebut kemudian dicuci bersih agar tidak ada kotoran yang menempel. Setelah bersih, hewan pemangsa nyamuk itu kemudian dijemur selama satu hari atau hingga setengah kering. Dalam sehari, Kepala Sekolah SDN Kertasura 2 itu mampu memproduksi cicak kering hingga 40 kilogram. Adapun, dalam satu bulan, Sugandi bisa menghasilkan hingga 1 ton cicak kering.
“Malamnya masuk oven sampai pagi,” pungkas Sugandi.
Cicak yang sudah kering itu kemudian dimasukkan dalam plastik yang berwarna bening.