Sekelompok emak-emak tampak ikut serta dalam melakukan demonstrasi guna menolak adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang baru-baru ini diberlakukan Pemerintah di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (15/9/2022).
Mereka tergabung dalam Konsolidasi Perempuan Pejuang Indonesia (KOPPI). Dalam orasinya emak-emak menyuarakan adanya kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) imbas dari kenaikkan harga BBM.
“Kami hari ini datang untuk memberi dukungan kepada mahasiswa kami beri logistik. Namun tetap kami para ibu-ibu juga ikut menyuarakan tuntutan yaitu BBM jangan sampai naik, harus segera diturunkan lagi,” ujar Ita Pakpahan yang merupakan Koordinator Lapangan KOPPI di Kawasan Patung Kuda, Jakarta, yang dikutip dari Antara, Kamis (15/9/2022).
“Ibu-ibu adalah pengelola ekonomi dalam rumah tangga, jadi kita tahu yang namanya kebutuhan rumah tangga. Kebutuhan sembako aja sudah naik semua seiring dengan BBM naik, ini kumaha atuh?” ungkap Ita.
Ita juga mengatakan jika keadaan terus-terusan begini, maka akan ada penurunan kualitas asupan gizi yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka.
“Kalau begini terus gizi akan bisa turun. Stunting akan makin meningkat. Untuk anak itu gizi nomor satu. Bagaimana mau jadi anak yang cerdas? Bagaimana mau bisa bersaing dengan negara lain? Untuk makan saja enggak bener karena dari gizinya aja kurang,” tutur Ita.
Dia juga menegaskan bahwa ibu-ibu rumah tangga ini akan terus melakukan perjuangannya hingga nanti tuntutan mereka didengar oleh Pemerintah terkait penyesuaian harga BBM.
“Terus, kami akan berjuang sampai BBM turun,” sambungnya.
Adapun gelombang demo yang berasal dari berbagai elemen masyarakat yang turun ke jalan untuk menolak kenaikan harga BBM telah berlangsung selama lebih dari satu Minggu. Unjuk rasa digelar sejumlah elemen masyarakat di Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia lainnya.
Unjuk rasa itu digelar masyarakat seiring dengan adanya kenaikan harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax yang diumumkan Presiden Joko Widodo pada hari Sabtu (3/9/2022) pukul 13.30 WIB.
Harga pertalite yang awalnya Rp 7.650 per liternya menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian harga solar naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liternya. Terakhir pertamax naik dari harga semula Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.