Partai Amanat Nasional (PAN) sekarang ini tampak minim komentar terkait partai-partai politik yang akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menyebutkan, bahwa segala macam kemungkinan soal koalisi maupun partai politik yang akan bergabung tetap masih bisa terjadi.
“Intinya, sekarang masih tahap penjajakan. Semua kemungkinan masih dapat terjadi. Jadi tidak ada kata pasti hari ini,” ucap Yandri ditemui di Kantor DPP PAN, Jakarta, pada hari Minggu (18/12/2022).
Wakil Ketua MPR itu mengatakan, dinamika yang terjadi dengan penjajakan itu juga masih terbilang hal yang biasa. Bukanlah tanpa sebab, menurutnya hal ini normal terjadi karena tahapan pendaftaran bagi pasangan calon (paslon) untuk mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih cukup lama masih banyak ada waktu.
Oleh sebab itu, ia tidak memungkiri dinamika politik akan terus berlangsung sebelum batas pendaftaran paslon ke KPU di tutup.
“Jadi, semua bisa terjadi. Terakhir ya tentu batas waktu pendaftaran ke KPU, siapa capres cawapres yang akan kita usung,” sebut Yandri.
Di sisi lain, Yandri juga mengingatkan bahwa PAN sudah memberikan mandat kepada Ketua Umum Zulkifli Hasan atau Zulhas terkait masalah pencapresan.
Pencapresan yang dimaksud itu adalah meliputi koalisi yang akan dibangun hingga penjajakan atau komunikasi dengan partai-partai politik yang lain.
“Bang Zul bebas pokoknya dia berkomunikasi dengan partai manapun, membangun komunikasi bagaimana. Nanti tentu Bang Zul akan menyampaikan pada kami,” terang dia.
Diberitakan sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono mengatakan, ada kemungkinan sejumlah parpol baru akan bergabung dengan koalisi yang mereka bentuk.
Sehingga nantinya ada potensi koalisi tersebut akan berubah menjadi KIB plus-plus.
“Bukan mustahil akan ada KIB plus-plus. Ada partai-partai lain yang bergabung dengan KIB,” beber Mardiono di Kompleks Istana Kepresidenan, pada hari Rabu (23/11/2022).
Namun, Mardiono belum mau mengatakan partai mana saja yang disebut-sebut akan bergabung ke koalisi yang beranggotakan Partai Golkar, PPP dan PAN tersebut.
“Nanti saya beritahu di awal,” pungkas Mardiono.