Partai Nasional Demokrat (nasdem) menyatakan sudah siap menerima keputusan andaikan tiga menterinya direshuffle oleh Presiden Jokowi.
Partai Nasdem sendiri mengaku tidak akan baper jika nantinya menteri-menterinya direshuffle Jokowi akibat dari mendukung Anies Baswedan untuk menjadi bakal calon Presiden atau Capres pada Pilpres 2024.
Partai besutan Surya Paloh itu tidak akan gentar untuk mengusung Anies Baswedan meski harus menerima risiko dikeluarkan dari Kabinet Jokowi.
Tiga kader Nasdem yang terancam di reshuffle oleh Jokowi itu yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Effendi Choirie atau Gus Choi mengatakan, pihaknya akan tetap menerima konsekuensi atas dukungan partainya terhadap Anies Baswedan. Namun demikian, NasDem akan memberikan catatan khusus kepada Presiden Jokowi kalau memang benar hal itu akan terjadi.
“Itu enggak perlu sakit hati, gak perlu baper, biasa aja hanya meskipun biasa saja tetap ada catatan ‘oh begini cara berpolitiknya’ ‘oh ini kurang dewasa’ jadi tetap ada penilaian tapi kesiapan tetap harus ada,” ungkap Gus Choi, Sabtu (7/1/2023).
Menurut Gus Choi, partainya telah menghitung dari setiap langkah politik beserta segala konsekuensi dari keputusan yang telah diambil.
Namun, dia mengingatkan kursi menteri yang di peroleh NasDem merupakan hak atas dukungan kepada Presiden Jokowi pada Pilpres 2019 yang lalu.
“Kita sudah memikirkan risikonya, keuntungannya itu sudah dihitung plus minusnya jadi enggak ada masalah, cuma itu tadi saya ingin menegaskan jika presiden punya hak partai pengusung juga punya hak,” sebut dia.
Gus Choi mengatakan jika Jokowi bukanlah seorang raja. Maka dari itu, partai-partai yang telah mengusungnya di Pilpres kemarin juga punya hak untuk diajak bicara mengenai reshuffle kabinet.
“Intinya adalah presiden bukan raja, presiden punya hak memang iya punya hak, tetapi pengusung juga punya hak, hak untuk diajak bicara, hak untuk diajak berembuk bermusyawarah,” beber Gus Choi.
Seperti yang diketahui, Presiden Jokowi kembali tidak membantah mengenai adanya isu reshuffle kabinet Indonesia Maju. Saat itu ia menyebut reshuffle akan dilakukan besok, namun ia tidak menyebutkan dengan detail tanggal pastinya.
“Besok. Ya besok, bisa Jumat bisa Senin bisa Selasa bisa Rabu,” sebut Jokowi saat mengunjungi Blok Rokan di Dumai, Riau, pada Kamis (5/1/2023).
Sementara itu desakan terkait reshuffle mengalir kuat yang datang dari sejumlah politikus PDIP terhadap menteri-menteri dari Partai NasDem.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Djarot Saiful Hidayat mengusulkan kepada Pemerintah supaya mengevaluasi kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
Menurut Djarot evaluasi dua menteri ini tidak hanya berdasarkan pada kinerjanya dalam membantu Presiden. Namun juga karena asal menteri tersebut, yakni NasDem, juga mempengaruhi usulan reshuffle.
Setelah mengambil keputusan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024, desakan terhadap partai NasDem untuk keluar dari koalisi pendukung Jokowi menguat, satu di antaranya dari PDIP.