Kepala badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, tidak ada sistem oligarki dalam partainya dan partainya menjalankan demokrasi dengan sangat baik.
Ia mengatakan, hal itu tercermin dari suksesi kepemimpinan di dalam tubuh Partai Demokrat yang telah menghasilkan lima orang ketua umum selama 20 tahun partai tersebut didirikan.
“Demokrasi berjalan dengan sangat baik di Partai Demokrat. Kami tidak mengenal sistem oligarki di partai kami. Selama dua puluh tahun berdiri, kami sudah melaksanakan lima kongres, dan kami sudah punya lima ketua umum,” kata Herzaky.
Hal ini disampaikan Herzaky merespon pernyataan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad yang menyebut bahwa ada partai politik yang ketua umumnya mengarbitkan anaknya sendiri.
Herzaky mengklaim, Demokrat memiliki mekanisme pemilihan dari regenerasi yang berjalan dengan tertib dan konsisten, termasuk pemilihan kepengurusan di tingkat pusat dan kabupaten atau kota.
Herzaky mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat saat ini, Agus Harimurti Yodhoyono dan ketua-ketua umum sebelumnya terpilih melalui proses yang demokratis dan konstitusional.
“Pertama, dipilih oleh para pemilik suara di Kongres. Kedua, berdasarkan aturan dan mekanisme yang ditetapkan di kongres, yaitu AD/ART dan peraturan organisasi maupun ketentuan internal lainnya,” kata dia.
Ketiga, Kata Herzaky, ada ruang demokrasi bagi seluruh kader Demokrat untuk ikut serta dalam kontestasi pemilihan ketua umum selama memenuhi syarat yang ditetapkan.
Dia melanjutkan, Partai Demokrat merasa tidak perlu mengomentari urusan internal partai lain apalagi membanding-bandingkannya, karena setiap organisasi punya kultur dan caranya sendiri.
“Kalau ada partai lain yang sedang melakukan refleksi atau intropeksi internal, tak perlulah kami ikut mengomentarinya. Bukan karakter kami membanding-bandingkan partai kami dengan partai lain,” sambung Herzaky.
Diberitakan sebelumnya, Dasco mengklaim partai Gerindra tidak mengenal oligarki atau kelompok orang tertentu yang berkuasa.
Dasco mencontohkan, tidak ada keistimewaan yang diberikan bagi Wakil Ketua Umum Gerindra, Rahayu Saraswati untuk menjadi ketua umum tidar, salah satu organisasi sayap Gerindra, meski ia merupakan anak salah satu pendiri Partai Gerindra yakni Hashim Djojohadikusumo.
“Di Gerindra itu tidak ada mengenal adanya oligarki, bahkan terhadap anak pendiri Gerindra pun tidak ada keistimewaan. Rahayu Saraswati yang saya dengar itu menapak dan mengikuti serta mengalami pendidikan yang berjenjang,” ucap dasco.
Dasco pun lantas membandingkan Gerindra dengan sejumlah partai politik lain dalam proses kaderisasi. Kendati demikian, ia tak menyebut secara pasti partai politik yang mana ia maksud.
“Jadi tidak seperti partai lain yang bapaknya mendirikan partai dan ketua umum partai, tiba-tiba anaknya langsung dikarbit,” tutupnya.