PDIP bicara mengenai kualifikasi Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok untuk memimpin Nusantara, Ibu Kota Negara. Seperti apa?
“Semuanya dalam dialog antara Bapak Presiden Jokowi dengan Ibu Megawati, tetapi dari perspektif kriteria itu, PDI Perjuangan sudah menyampaikan karena besar harapan partai sejak zaman Bung Karno terkait dengan Ibu Kota Negara yang berada di pulau Kalimantan itu,” ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ketika ditanya ‘apakah Ahok akan diajukan untuk menjadi calon kepala otorita’ di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2022).
Meski begitu, Hasto mengungkapkan jika PDIP memiliki ‘jagoan’ tersendiri untuk memimpin IKN. PDIP menjagokan Ahok untuk memimpin IKN karena dinilai memiliki pengalaman mumpuni dalam memimpin di suatu daerah.
“Tapi siapa yang akan diputuskan itu kami serahkan kepada Presiden Jokowi. Hanya saja, PDIP punya nama-nama calon yang memenuhi syarat untuk itu, termasuk Pak Basuki Tjahaja Purnama, beliau juga punya kepemimpinan yang cukup baik, selama menjadi wakil gubernur dan gubernur di Jakarta,” tutur Hasto.
Menurut Hasto, IKN Nusantara memerlukan pemimpin yang berani dan memahami kultur kebudayaan bangsa Indonesi. Hasto juga mendengar ada banyak nama yang telah disaring dan dipertimbangkan oleh Presiden Joko Widodo.
“Sebagaimana yang tadi saya sampaikan, IKN memerlukan pemimpin yang berani yang visioner, tetapi memahami kultur kebudayaan bangsa, serta tata kota yang baik yang punya orientasi terhadap gambaran tentang posisi Indonesia di kepemimpinan antarbangsa,” lanjut Hasto.
“Jadi saya mendengar ada banyak nama yang telah disaring dan dipertimbangkan oleh Bapak Presiden dan PDI Perjuangan yang menyakini siapa pun yang ditetapkan itu memenuhi kualifikasi yang diharapkan PDIP,” sambungnya.
Diketahui, sejumlah nama mencuat untuk menjadi calon kuat jadi Kepala Otoritas Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Presiden Jokowi pada 2021 sempat menyebut kandidat Kepala Otorita IKN Nusantara, yakni esk Gubernur DKI Jakarta Basuki TJahaja Purnama alias Ahok, mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mantan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, serta mantan Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA) Tumiyana.
Pada Januari 2021, Jokowi kemudian menyebutkan bahwa kandidat yang akan menjadi Kepala Otorita IKN Nusantara berlatar belakang arsitek dan kepala daerah.