Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Al Muzzammil Yusuf mengungkap alasan selama ini PKS tidak pernah mengusung kadernya sendiri sebagai Calon Presiden (Capres). Semua itu di karenakan PKS tidak bisa mengusung calonnya sendiri, sehingga harus berkoalisi dengan partai lain. Namun, kader PKS yang diajukan sebagai calon Presiden saat berkoalisi ternyata tidak diminati partai lain. Hal itulah yang membuat PKS tidak bisa memaksa harus kadernya yang menjadi calon presiden.
“Kita calonkan, ternyata partai lain enggak mau, gimana tuh? Namanya kolaborasi itu kan sama-sama harus sepakat, enggak bisa kita paksakan,” terang Muzzammil dalam diskusi Rakernas PKS, Jakarta, Selasa (1/2/2022).
Jika PKS memaksakan kadernya yang harus jadi calon Presiden, maka tidak menutup kemungkinan PKS bisa ditinggal koalisi. Makanya harus dibangun dialog. “Kalau kita paksain ya engga bisa ikut kita. Makanya di situ ada dialog,” kata Muzzammil.
Untuk itu, saat ini PKS fokus melakukan penokohan. Bila tokoh yang didorong oleh PKS tersebut terus naik, maka bisa membangun koalisi nasionalis religius dengan calon dari PKS. Salah satu kader yang tengah ditokohkan saat ini adalah Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri.
“Ada Habib Salim, ada juga tokoh yang lain, tokoh lain di PKS kan banyak. Ada tokoh Sumateranya, Jawa Barat, Jawa Tengan dan lain-lain,” tutup Muzzammil.