Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung menyampaikan, Partai Golkar tetap optimis menyosialisasikan Ketua umumnya yaitu Airlangga Hartarto sebagai calon presiden untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Doni mengklaim, respons masyarakat kepada Airlangga masih bagus meski dia juga mengakui Airlangga belum bisa betul-betul berperan sebagai capres karena tugasnya masih sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
“Sejauh ini, respons masyarakat masih bagus. Memang masih ada gap, artinya Pak Airlangga turun dalam posisi yang tidak bisa 100 persen sebagai ketum partai, tidak bisa betul-betul sebagai capres, karena Pak Airlangga juga masih dalam rangka melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Menko Perekonomian,” kata Doli, Selasa (22/2/2022).
“Tapi masyarakat juga tidak bisa kita nafikan bahwa Pak Airlangga sudah dicalonkan Golkar,” sambungnya.
Doli menyebutkan, sosialisasi tersebut kian intens dilakukan sejak tiga bulan terakhir ini bersamaan dengan Airlangga yang kian intens turun ke daerah-daerah. Ketua Komisi II DPR tersebut menyatakan, hal ini akan terus berlanjut hingga nanti mendekati Pemilihan Presiden 2024.
Doli mengungkapkan, selain mengintensifkan sosialisasi, Partai Golkar juga mulai menjajaki kemungkinan membentuk sebuah koalisi dengan membangun komunikasi dengan partai-partai politik yang lain.
“Golkar membuka diri untuk bisa bekerja sama dengan kekuatan parpol mana pun dalam membangun koalisi dan kerja sama menghadapi Pemilu 2014,” tutur Doli.
Ia menambahkan, respons dari publik akan terus dipantau sebagai masukan dalam menyusun strategi kedepan. Hasil survei dari sejumlah lembaga survei juga tetap dijadikan bahan evaluasi selain juga melakukan survei di internal.
Hasil survei Golkar dan Airlangga
Survei Litbang Kompas yang dipublikasikan Senin (21/2/2022) menunjukkan bahwa, Golkar tergeser dari posisi 3 besar. Parta Demokrat diketahui telah menggeser Partai Golkar dari posisi ketiga.
Dalam survei yang dilakukan pada Januari 2022, elektabilitas Demokrat tercatat naik secara signifikan dari semula 5,4 persen pada Oktober 2021 menjadi 10,7 persen. Sementara itu, elektabilitas Golkar ‘hanya’ bertambah dari 7,3 persen pada Oktober 2021 menjadi 8,6 persen pada Januari 2022.
Dan, pada Rabu (23/2/2022) hari ini, tidak ada nama Airlangga Hartatrto dalam survei Litbang Kompas terkait capres pilihan.