Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ariyo Bimmo mengatakan, kegiatan menjual minyak goreng murah yang dilaksanakan di beberapa tempat di Kabupaten Bekasi merupakan gerakan solidaritas dari partainya untuk mempermudah masyarakat mendapatkan minyak goreng dengan harga yang murah.
Hal tersebut disampaikan oleh Ariyo untuk menanggapi kritik yang datang dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang menyayangkan sikap parpol yang sekedar menggelar operasi pasar murah minyak goreng.
“Benar PSI Kabupaten Bekasi menjual minyak goreng dengan harga murah. Namun yang dilakukan bukanlah operasi pasar karena jelas PSI tidak memiliki kewenangan untuk itu,” kata Ariyo, Rabu (16/3/2022).
“Yang dilakukan PSI adalah gerakan solidaritas dari pengurus, kader dan donatur,” tambahnya.
Kendati demikian, PSI mengakui hal tersebut bukan solusi permanen untuk mengatasi kalangan minyak goreng di masyarakat. Namun, hanya tindakan ini yang bisa dilakukan PSI untuk membantu masyarakat.
“Sebagai partai yang mengusung nama ‘solidaritas’, mungkin ini yang nyata bisa dilakukan,” klaim Ariyo.
Di sisi lain, Ariyo mengatakan, partainya sudah merumuskan kebijakan untuk membantu mengatasi kelangkaan minyak goreng.
Bahkan, lanjutnya, PSI juga sudah mengkritik Kementerian Perdagangan (Kemendag) terhadap langkah-langkah untuk mengatasi adanya kelangkaan minyak goreng.
“Namun, tentunya PSI tidak berada di parlemen yang bisa memanggil Kemendag. Jadi, mungkin kami akan memberikan saran apabila diminta,” ucapnya.
Ariyo menegaskan, PSI akan tetap melakukan kegiatan menjual minyak goreng dengan harga murah melalui para kader yang ada di wilayah. Hal itu dilakukan dengan alasan aksi solidaritas.
Sebelumnya, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyayangkan sikap parpol yang sekedar menggelar operasi pasar murah, padahal parpol tersebut memiliki kapasitas yang lebih besar dari sekedar menjual minyak.
“Bagi YLKI, parpol ketika melakukan operasi pasar minyak goreng ini terlalu sederhana, terlalu kecil,” kata pengurus harian YLKI Agus Suyatno saat dihubungi, Selasa (15/3/2022).
Ia mengatakan, partai politik terutama partai yang memiliki perwakilan di legislatif seharusnya bisa membuat kebijakan yang memberikan dampak jangka panjang terhadap harga dan ketersediaan minyak goreng ini.
Alih-alih mengadakan operasi pasar, seharusnya parpol bisa merumuskan kebijakan yang menjamin ketersediaan pasokan minyak goreng di pasar bagi masyarakat luas.
“Harusnya bukan melakukan operasi pasar, tapi bagaimana membuat kebijakan yang bisa mempunyai impact jangka panjang. Kalau operasi pasar cuma jangka pendek, itu untuk sekelas parpol, kenapa hanya operasi pasar? itu bisa dilakukan yang lain, kementerian misalnya,” ujar Agus.
Beberapa hari lalu, DPD PSI Kabupaten Bekasi diketahui menggelarkan kegiatan menjual minyak goreng murah hingga Rp 10.000 per liter.
“Minyak goreng masih langka. DPD PSI Kabupaten Bekasi menggelar pasar murah di Kecamatan Cibarusah. Ratusan liter minyak goreng dijual dengan harga Rp 10.000 per liter. Hadir kerja untuk rakyat!,” tulis @psi_id lewat akun Twitternya.