Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menanggapi sindiran yang pernah di sampaikan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani soal ada seorang pemimpin ganteng yang selalu tampil di medsos akan tetapi tidak bisa bekerja. Dia mengaku jika sindiran tersebut ditunjukkan kepada dirinya.
“Wah saya nggak mau komentar yang gitu-gitu ah, saya nggak merasa seperti itu,” kata Agus Harimurti Yudhoyono kepada wartawan di TMP Kalibata, Selasa (3/5/2022).
AHY tidak berkomentar banyak soal sindiran Puan itu. Namun AHY kembali memberi penegasan bahwa pemimpin ganteng yang tidak bisa bekerja itu bukanlah dirinya.
Puan Sindir Pemimpin Ganteng Tak Bisa Kerja
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani membuat gempar usai meminta kepada warga agar tidak memilih pemimpin yang ganteng, sering muncul di media sosial tetapi dia tidak bisa bekerja. Pernyataan Puan tersebut disampaikannya di depan kader PDIP di Wonogiri, Jawa Tengah.
Dia menyampaikan pernyataan tersebut saat memberikan sambutan di depan DPC Wonogiri, Selasa (26/4/2022) kemarin. Awalnya dia berbicara soal kriteria seorang pemimpin Indonesia ke depan yang baik untuk dipilih.
“Saya minta itu adalah kembalilah ke jati diri akar Indonesia. Pilihlah orang yang betul-betul mencintai Indonesia, dukung orang yang memang mau bergotong-royong untuk membangun bangsa ini bersama,” ujar Puan di depan kader PDIP, Kamis (28/4/2022).
Puan kemudian membeberkan alasan mengapa menyampaikan kriteria seperti itu. Dia menyinggung sekarang ini masyarakat lebih memilih pemimpin yang ganteng dan juga yang sering tampil di media sosial.
“Kenapa saya ngomong ini? Kadang-kadang sekarang kita ini suka ‘yo wes lah dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan, yo wes dia saja walau nggak iso opo-opo tapi yang penting dia itu kalau di sosmed, di TV itu nyenengin’, walau kemudian nggak bisa kerja, nggak deket sama rakyat,” ucapnya.
“Mau tau nggak pemimpin kayak gitu?” tanya Puan.
“Nggak,” jawab para kader PDIP.
Tidak hanya sampai disitu, Puan juga tidak lupa mengingatkan agar kadernya di Wonogiri nantinya memilih pemimpin yang mau membantu rakyat hingga memperjuangkan kebutuhan masyarakat yang ada di Wonogiri. Dia meminta supaya jangan asal memilih pemimpin apalagi yang hanya suka cari panggung saja.
“Jadi jangan kemudian kita itu asal pilih karena cuma kelihatan di panggung saja, panggung itu panggung media, panggung TV, panggung sosmed, tapi pilih orang yang betul-betul pernah memperjuagkan kita, pernah bersama-sama kita, pernah bergotong-royong bersama kita. Setuju nggak?” jelas Puan.
“Setuju,” jawab pada kader.