Direktur Eksekutif lembaga survei Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) hanya bercanda soal kesediaannya bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu jika mau diusung sebagai calon persiden (capres).
Sebab hingga sekarangi ini, elektabilitas Cak Imin sendiri masih terbilang sangat rendah. Menurut Yunarto, Muhaimin sendiri juga menyadari akan hal itu.
“Sebelum modal politik elektabilitasnya cukup tinggi, saya pikir statement ini nggak bisa dianggap serius,” ujar Yunarto, Senin (23/5/2022).
Yunarto menilai, langgam politik Muhaimin memang suka bercanda. Ini terlihat dari banyaknya pernyataan yang sempai ia keluarkan, termasuk terkait usulan penundaan pemilu demi menyelamatkan seorang Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Cak Imin sendiri, menurut Yunarto, sebenarnya menyadari bahwa dirinya tidak memiliki cukup elektabilitas untuk menjadi calon presiden di Pilpres 2024.
Di berbagai hasil survei, elektabilitasnya hanya berkisar di angka 1 persen, setara dengan yang didapat oleh ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani serta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Meski begitu, Yunarto mengaku paham mengapa Imin begitu percaya diri untuk melempar guyonan-guyonan seperti itu. Hal itu tak lepas dari perolehan suara partainya yang cukup besar.
Pada Pemilu 2019 lalu, PKB berada di posisi 5 besar dengan perolehan 13.570.970 atau 9,69 persen suara. Angka tersebut dikonversikan hingga menjadi 58 kursi DPR RI.
“Ini harga yang mahal yang bisa ditawarkan memang buat koalisi lain untuk memenuhi presidential threshold,” beber Yunarto.
Meski demikian, Yunarto menegaskan bahwa suara yang diperoleh partai yang besar tak lantas cukup menjadi modal melangkah di panggung Pilpres. Jika Cak Imin serius ingin diusung menjadi capres di 2024, maka dia punya PR yang lumayan berat untuk mendongkrak elektabilitas dengan waktu yang kilat.
“Bagaimana seorang ketua parpol bergabung dengan koalisi partai lain dan menempatkan dirinya harganya tinggi ya dia harus memiliki elektabilitas tinggi. Cak Imin belum memiliki modal itu, jadi menurut saya ini lebih ke arah joke (candaan) politik saja,” terang Yunarto.
Sebelumnya, Muhaimin menyatakan bahwa partainya siap bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu yang dibentuk oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun, Muihaimin memberikan satu syarat jika menginginkan ia bergabung, yaitu dirinya harus diusung oleh partai koalisi sebagai capres di 2024.
“Saya siap bergabung asal capresnya saya,” tegas Muhaimin dalam keterangannya, Minggu (22/5/2022).
Ketua Umum PKB itu menyambut baik gagasan dari KIB. Menurutnya, koalisi itu sebagai ikhtiar untuk menyamakan kekuatan sehingga mulai mengkristal. Kemudian ia menjelaskan, PKB tetap terbuka untuk menjalin komunikasi dengan partai mana pun dalam menyongsong Pemilu yang akan diselenggarakan pada 2024.
“Kami terus menjalin komunikasi di DPR, tapi secara khusus belum. Kami sangat terbuka,” tutupnya.