Deputi Badan Penanganan Pemilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menjelaskan, jika partainya terbuka untuk berkoalisi dengan partai manapun di negeri ini, termasuk dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang ingin membangun poros baru pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang akan datang.
Namun, Kamhar menekankan bahwa partainya masih memprioritaskan kepada kesiapan mesin partai agar Demokrat bisa meraih sukses di pemilu 2024 mendatang.
“Partai Demokrat tak ada beban dan terbuka untuk membangun koalisi dengan partai manapun termasuk dengan PKB. Kita punya pengalaman koalisi selama dua periode semasa pemerintahan SBY,” jelas Kamhar.
“Tetapi yang menjadi prioritas saat ini adalah menyiapkan mesin politik partai agar efektif dan optimal mewujudkan sukses Pemilu 2024, baik Pileg, Pilpres ataupum untuk pilkada,” tambah dia.
Hal ini disampaikan Kamhar untuk merespon pernyataan dari Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid yang mengatakan jika partainya ingin membentuk koalisi baru dengan mengusung Ketua Umum Muhaimin Iskandar sebagai calon presidennya.
Kamhar berpandangan, manuver PKB dalam merespon dinamika koalisi menuju Pilpres 2024 masih terbilang wajar Karena setiap partai politik di Indonesia sudah pasti memiliki harapan yang tinggi saat mmenghadapi Pemilu.
Akan tetapi, menurut dia, dalam perjalanannya setiap partai akan lebih rasional dan realistis dalam mengambil setiap keputusan terkait dinamika koalisi tersebut.
Oleh karena itu, Kamhar menekankan, ide PKB berkoalisi dengan Demokrat untuk menduetkan Muhaimin dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Ydhoyono (AHY) harus dilihat secara rasional dan juga realistis.
“Pada Saatnya nanti kita aka rasional dan realistis dengan prinsip bahwa koalisi yang dikehendaki dibangun di atas kesepahaman bersama dan tentunya prospek kemenangan, bukan sekedar menjadi kontestan,” terang Kamhar.
Ia mengatakan, Sikap politik partai Demokrat terkait Pilpres 2024 baru akan mengerucut nanti di penghujung tahun 2022 atau di awal tahun 2023.
Sebab, ada banyak hal yang harus disepakati bersama untuk membangun sebuah koalisi, mulai dari kesamaan platform sampai kesamaan komitmen politik.
Kamhar mengatakan, bagi partainya syarat utama untuk menjalin koalisi adalah memiliki komitmen untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan menjalankan demokrasi yang beradab.
“Terkait siapa yang memimpin koalisi akan menjadi pembahasan kemudian, dengan catatan koalisi yang terbangun memadai untuk menjadi tiket dan memenangkan kontestasi untuk mewujudkan harapan rakyat,” tutup kamhar.