Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief membuat sebuat cuitan di twiter yang menyatakan tentang presiden yang gagal dan korupsi. Andi menyebutkan sejumlah hal yang akan dilakukan pemimpin itu ketika menjelang akhir masa kekuasaannya.
Andi menyebutkan hal itu meliputi tiga hal, yakni yang pertama ingin menambah masa jabatan, mengontrol yang akan menjadi penggantinya, dan yang terakhir memastikan bisnis keluarganya aman. Andi berharap hal itu tidak akan terjadi pada pemilu 2024 yang akan datang.
“Apa yang akan dilakukan Presiden gagal dan korup jelang ujung kekuasaan? Dari yang pernah terjadi di dunia, ingin memperpanjang jabatan, memaksakan penggantinya dalam kontrol (koalisi komando), memastikan bisnis keluarganya aman. Mudah-mudahan tidak terjadi di Indonesia 2024,” tulis Andi dalam akun Twitter pribadinya, @andiarief_, seperti yang dilihat, Minggu (5/6/2022).
“Termasuk di Indonesia juga pernah terjadi. Sebaiknya tidak terulang,” tambah Andi.
“Tweet itu untuk mengingatkan soal bagaimana sejarah politik di dunia pernah terjadi hal seperti itu. Di Asia, Afrika, Eropa, Amerika Latin, dan lain-lain. Ada buku soal transisi demokrasi yang tahun 90-an sangat tenar soal itu,” sambungnya.
Dihubungi terpisah, Andi menyampaikan jika cuitan itu hanya untuk mengingatkan soal sejarah politik di dunia pernah terjadi hal yang demikian, termasuk di Republik Indonesia. Andi juga tidak lupa berharap sejarah itu tak terulang kembali di waktu yang akan datang.
Masih terkait situasi yang pernah terjadi di Indonesia tersebut, Andi juga menyinggung soal pemimpin yang otoriter terus merusak kedaulatan partai.
“Banyak pemimpin otoriter merusak kedaulatan partai,” tutup Andi.