Lembaga Survei Indonesia (LSI) baru-baru ini merilis hasil survei tentang tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hasilnya adalah sebanyak 64% dari responden menyatakan mereka merasa puas atas kinerja Presiden Jokowi selama ini.
Survei tersebut diselenggarakan secara nasional pada tanggal 27 Juni hingga 5 Juli 2022 lalu. Survei tersebut dilakukan sebelum Hari Raya Idul Adha melalui metode telepon terhadap WNI yang berusia 17 tahun ke atas atau yang telah menikah dan yang memiliki telepon sekitar 83% dari total populasi nasional. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dailing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon dengan cara acak.
Dengan teknik RDD tersebut, sampel sebanyak 1.206 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan +- 2,9% pada tingkat kepercayaa 95%, asumsi sample random sampling.
Pada survei itu responden diberikan pertanyaan yang bebunyi, ‘Secara umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi)?’.
Dan hasilnya seperti dibawah ini:
- Sangat Puas (13,5%)
- Cukup Puas (50,5%)
- Kurang Puas (27,2%)
- Tidak Puas Sama Sekali (5,9%)
- Tidak Tahu/Tidak Jawab (2,9%)
“Kinerja presiden menurut publik pada awal Juli 2022 ini di kisaran 64%. Mayoritas menyatakan puas atau sangat puas dengan kinerja presiden di angka 64%,” jelas Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual di YouTube LSI, Minggu (24/7/2022).
Namun jika dibandingkan dengan survei LSI sebelumnya yang dilakukan pada Mei 2022 lalu, survei LSI terhadap tingkat kepuasan kinerja Jokowi sedikit menurun yaitu dari 67 persen menjadi ke 64 persen.
“Kalau dibandingkan dengan survei nasional sebelumnya pada Mei 2022 penilaian ini cenderung stagnan atau sedikit menurun dari 67 persen menjadi 64 persen,” sambung Djayadi
Selain survei dengan pertanyaan di atas, LSI juga menanyai responden dengan pertanyaan yang berbunyi, ‘Bagaimana Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi nasional pada umumnya sekarang? sangat baik, baik, sedang, buruk, atau sangat buruk?’..
Hasilnya sebagai berikut:
- Sangat Baik (2,5%)
- Baik (22,9%)
- Sedang (35,1%)
- Buruk (25,5%)
- Sangat Buruk (9,6%)
- Tidak Tahu/Tidak Jawab (4,4%)
“Terkait dengan ekonomi kita seperti biasa menanyakan persepsi publik terhadap situasi nasional. Awal Juli masih lebih banyak yang menilai buruk situasi ekonomi (35,1%), yang menilai baik (25,4%). Artinya persepsi ekonomi masih negatif,” jelasnya.
Djayadi menyebutkan berdasarkan demografis, gender, usia kondisi ekonomi dinilai merata negatif. Namun ekonomi dinilai positif bagi kalangan usia muda yaitu di bawah 21 tahun, yaitu 33,2% dinilai baik dan 20,4% menilai buruk.
“Lebih banyak yang menilai buruk dibanding yang menilai baik kondisi ekonomi nasional, kecuali kelompok usia yang kurang dari 21 tahun, etnis Betawi dan Bugis, kalangan Wiraswasta dan pengusaha, berpendapatan kurang dari 1 juta, terutama wilayah Jawa tengah DIY dan Maluku Papua,” tutupnya.