Menjelang Pemilu 2024, beberapa dari partai politik semakin mantap untuk membangun sebuah koalisi, Salah satunya adalah antara partai Gerindra dengan PKB
“Iya itu bagus antara Gerindra dan PKB, kemudian Nasdem dengan PKS itu juga bagus,” jelas Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, di kantor DPP PDI Perjuangan, yang beralamat di Jakarta Pusat, Minggu (31/7/2022).
Hasto menyatakan PDIP memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu itu ada waktunya. Saat ini, kata dia, PDIP masih ingin fokus menggaungkan prestasi-prestasi yang telah dicapai oleh Pemerintah.
“PDI Perjuangan juga sama segala sesuatu ada waktunya. Kita ingin mendorong. Ini Pak Jokowi kan baru saja melakukan muhibah ke tiga negara dan mendapat respons positif disana. Baik ke Tiongkok, Jepang maupun Korea Selatan, itu kan hal positif. Hal itu yang seharusnya kita dorong. Setiap menteri juga mendorong prestasinya di tengah rakyat,” ucap Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Minggu (31/7/2022).
Hasto lantas berbicara soal hal-hal yang penting yang ada di dalam sebuah pemilu. Masih menurutnya, pemilu seharusnya menjadi ajang orkestrasi prestasi dengan satu tujuan yaitu membangun kemajuan Indonesia.
Hasto melanjutkan, dalam hal koalisi, PDIP memiliki waktu tersendiri. Kendati demikian, dia menegaskan bahwa PDIP tidak menutup kemungkinan bekerja sama dengan partai lain seperti di era Jokowi saat ini.
“Sehingga nanti pemilu itu jadi orkestrasi dari prestasi, itu yang harusnya dibawa dalam peningkatan kualitas demokrasi kita. Orkestrasi dari gagasan dalam membangun kemajuan Indonesia Raya. Itu yang disiapkan oleh PDI Perjuangan. Jadi (koalisi) nanti ada waktunya,” beber Hasto.
“Kan kita sekarang sudah bekerja sama dengan Golkar, Gerindra, dengan PKB, PPP, NasDem kemudian dengan PAN terakhir. Kan kita kerjasama setiap hari. Jadi nggak ada persoalan kerja sama bagi PDI Perjuangan,” tambah Hasto.
Saat ditanya soal kemungkinan PDIP untuk mengusung calon presidennya sendiri di Pilpres 2024 yang akan datang, Hasto tak menjawab. Ia menekankan jika PDI Perjuangan tetap mengedepankan semangat gotong royong.
“Di dalam konteks yang ideal, mengingat syarat-syarat menang pemilu tidaklah mudah karena itu basis legitimasi seorang pemimpin nasional kita, tentu paling ideal itu 2 paslon atau 3 paslon paling banyak. Sehingga hal-hal seperti itu yang terus-menerus,” ujar dia.
“Kita mengedepankan semangat gotong royong, ada berbagai perbedaan dan ini wajar. Di dalam kajian Burhanudin Muhtadi, para akademisi, ada perbedaan ideologi itu suatu hal yang wajar. PDI Perjuangan berbeda dengan PKS, PDI berbeda dengan Demokrat, itu hal yang biasa dalam politik sebagai diferensiasi sehingga rakyat punya pilihannya. Tapi PDIP mengedepankan semangat gotong royong untuk bangsa dan negara,” ungkap Hasto.
Gerindra-PKB Matangkan Tanggal Koalisi
Yang terbaru, pengurus teras Partai Gerindra dan elite PKB bertemu kembali untuk menyusun piagam deklarasi koalisi menyambut Pemilu 2024. Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebutkan kedua partai sedang mematangkan tanggal deklarasi koalisi 2024.
“Benar, telah digelar pertemuan lanjutan antara elite politik PKB dan Gerindra untuk mematangkan kerja sama koalisi menyusun piagam deklarasi koalisi serta menentukan pemilihan waktu dan tanggal deklarasi tersebut,” ucap Dasco kepada wartawan, Rabu (27/7).
Selain Dasco, elite Partai Gerindra yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Sekjen Ahmad Muzani, Waketum Sugiono, dan Prasetyo Hadi. Di pihak PKB elite partai yang hadir adalah Huda, Ketua DPP Cucun Ahmad Syamsyrijal, Ketua DPP Fathan Subchi, dan Bendahara DPP Bambang Susanto.
Dasco berharap dengan dilaksanakannya pertemuan antara Gerindra dan PKB semalam maka semakin memantapkan langkah kedua partai dalam membangun koalisi.
“Oleh karena itu, saya berharap pertemuan lanjutan itu akan terealisasikan sehingga deklarasi koalisi dapat berjalan dengan lancar,” tutup Dasco.