Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan, pihaknya memberi masukan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk mengingatkan elektabilitasnya sebagai calon Presiden (capres) pada Pemilu 2024 mendatang.
“Kami memberikan kesempatan kepada Pak Erick Thohir untuk menaikkan elektabilitasnya, untuk menaikkan minat masyarakat kepadanya,” ungkap Yandri yang ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022).
Yandri pun menyarankan agar Erick Thohir tidak hanya berkunjung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar saja, yang mana seperti diketahui Golkar bersama PAN membangun koalisi bersama yaitu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Dia mengatakan, lebih baik Erick turut melakukan komunikasi dengan semua tokoh-tokoh parpol peserta Pemilihan Umum (Pemilu).
“Kemudian berkomunikasi dengan parpol yang lain itu sudah kita diskusikan dengan Pak Erick,” ucap Yandri.
“Mungkin di luar KIB juga mungkin, untuk diajak (berkoalisi), karena semua kemungkinan bisa saja terjadi,” sambungnya.
Meski demikian, Yandri pun mengatakan, jika komunikasi PAN dengan Erick selama ini berjalan intensif.
“(Komunikasi) sangat sering, apapun acara PAN, Pak Erick datang,” beber Yandri.
Diketahui Erick Thohir merupakan salah satu figur kandidat capres yang diusulkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN, yang diselenggarakan 27 Agustus 2022 kemarin.
Dalam forum tersebut perwakilan kader PAN di Tanah Air turut mengusulkan ada delapan nama lain untuk diusung seperti Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan mantan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Lalu empat nama yang lain adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Berdasarkan hasil jejak pendapat Litbang Kompas yang dilakukan pada Juni 2022, elektabilitas Erick berada di urutan papan tengah. Ia hanya memiliki elektabilitas 1,4 persen.
Peneliti Litbang Kompas Eren Marsyukrilla menilai dengan capaian tersebut Erick berpotensi menjadi figur calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024 yang akan datang.