Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyampaikan beberapa kriteria bagi partai politik (parpol) yang ingin bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Hal tersebut ia sampaikan untuk menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi yang mengaku hingga saat ini tetap intens membangun komunikasi dengan Partai Golkar. Adapun Partai Golkar dan PPP bersama Partai Amanat Nasional (PAN) sudah tergabung dalam koalis yang diberi nama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Arsul menyatakan, syarat utama suatu parpol untuk bisa bergabung dengan KIB adalah partai tersebut belum menentukan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres), serta tidak menjadikan kader atau figur yang diusung oleh partai itu sebagai harga mati yang harus diakomodir.
“Ini justru memberikan peluang yang lebih baik bagi partai-partai diluar KIB untuk turut menentukan paslon (pasangan calon) tersebut,” beber Arsul dihubungi, Rabu (28/9/2022).
Masih menurutnya, KIB bakal menjadi rumah yang tepat bagi parpol yang bisa memenuhi syarat-syarat tersebut.
“Ketimbang mereka berkoalisi dengan partai yang telah memiliki capresnya atau mengerucutkan nama capresnya,” sambung dia.
Ia menegaskan, jika pihaknya tidak akan menolak apabila PKS hendak bergabung dengan KIB. Selain karena alasan PPP dan dua partai mitranya di KIB belum menentukan figur capres-cawapres yang akan diusung, koalisi ini juga tengah membahas tentang strategi menarik agar parpol-parpol lain mau bergabung.
“Enggak adalah (penolakan), karena kita ini basisnya adalah platform yang kita sepakati bersama,” kata Arsul.
“Kemudian tentang pasangan calon, sebelum sampai kepada sosok (tertentu), maka kita sepakati parameternya dulu,” tambah dia.
Diketahui PKS saat ini sedang menjajaki pembentukan koalisi bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat. Namun, upaya yang dilakukan PKS tersebut masih belum menghasilkan kesepakatan dalam satu kerja sama, sampai saat ini.
Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, pihaknya terus melakukan penjajakan dengan semua partai-partai politik (parpol) selama belum resmi bergabung dengan salah satu koalisi.
“Ke semua juga kita lanjutkan. Kita jaga hubungan, kita semua penjajakan ke setiap yang bisa kita lakukan sampai ketemu titik temu yang jelas,” sebut Aboe Bakar saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/9/2022).
Selain dengan partai Nasdem dan Demokrat, hingga saat ini PKS juga sedang intens berkomunikasi dengan Partai Golkar. Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan jika hal itu sebagai sesuatu yang biasa. Pasalnya, kata Aboe, sampai sekarang PKS belum memutuskan ke koalisi mana partainya akan berlabuh.
“Selama belum putus, kita masih bisa penjajakan ke semua pihak,” tutup Aboe Bakar.