Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan komentarnya mengenai memanasnya hubungan antara dua partai yang sedang berkoalisi di Pemerintahan yaitu PDI-P dengan Partai Nasdem beberapa waktu terakhir ini setelah Partai Nasdem mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon presiden yang akan diusungnya pada Pilpres 2024.
Politikus dari Partai Nasdem itu mengaku masih fokus bekerja mengerjakan tugas-tugasnya sebagai Menteri Pertanian, yang salah satunya adalah untuk meningkatkan angka produksi beras di Indonesia.
“Aku kerja saja, saya kerja untuk beras, saya kerja untuk panen dan pertanian, di mata dunia kita menjadi negara tropical leaders di bidang agri,” sebut Syahrul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/10/2022).
Syahrul menyatakan, ia baru saja pulang dari Washington DC, Amerika Serikat guna mengikuti pertemuan menteri pertanian dan menteri keuangan sedunia.
Ia mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut, ia memaparkan intervensi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia terhadap inflasi, sistem pertanian, dan ketahanan pangan dalam negeri untuk menghadapi krisis global yang diprediksi akan terjadi.
Syahrul juga mengatakan, perwakilan dari negara-negara yang hadir juga sepakat bahwa masalah pertanian harus menjadi prioritas dibandingkan masalah-masalah yang lainnya.
“Dan semua negara harus keluarkan anggaran yang cukup menghadapi climate change yang unpredictable, makin worse di tahun 2023, dan ini lebih baik menjadi bagian konsentrasi kita semua termasuk saya,” ungkap Syahrul.
Ia pun kembali irit bicara saat ditanya mengenai desakan agar menteri yang berasal dari Partai Nasdem dicopot setelah Nasdem mencalonkan Anies sebagai Capres.
“Aku baru pulang jadi enggak bisa jawab,” sambung Syahrul.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyampaikan secara tersirat bahwa Partai Nasdem bakal lepas dari koalisi pemerintahan Jokowi. Hal tersebut ia sampaikan seakan menanggapi keputusan Partai Nasdem yang mengusung Anies sebagai Capres.
Hasto menyampaikan pesan tersebut dengan menunjuk sebuah lukisan yang ada di kantor DPP PDI-P yang menunjukkan para pejuang kemerdekaan merobek warna biru pada bendera Belanda. Foto tersebut menggambarkan peristiwa 10 November 1945 yang terjadi di Surabaya.
“Ya, biru itu dulu warna Belanda. Kalau sekarang kan ada warna biru lainnya juga ya. Anies kan banyak warna biru,” kata dia, Minggu (9/10/2022).
“Para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas. Dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang, karena punya calon presiden sendiri,” Sambung Hasto.
Hasto pun berkali-kali melempar sindiran kepada Partai Nasdem atas sikap yang di ambil oleh Partai yang diketuai oleh Surya Paloh itu mendeklarasikan Anies sebagai Capres.
Pada berita terbaru, Hasto menyebut jalannya roda pemerintahan akan menjadi lebih rumit apabila ada partai koalisi yang ada mendahulukan kepentingan Pilpres 2024 di saat pemerintah tengah fokus mengatasi persoalan ekonomi.
“Di dalam sistem presidensial, menjelang Pemilu 2024 akan mengalami kerumitan ketika ada partai yang belum-belum sudah mendeklarasikan calon presiden sementara itu kebijakan Presiden Jokowi lebih kepada aspek pembenahan persoalan perekonomian. Terlebih lagi, calon tersebut merupakan antitesis dari Presiden,” pungkas Hasto dalam siaran persnya, Rabu (15/10/2022).