Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid membenarkan bahwa pihaknya bakal menggelar uji kelayakan dan kepatuhan atau disebut juga dengan fit and proper test terhadap calon panglima TNI Laksamana Yudo Margono pada hari Jumat (2/12/2022).
Meutya juga menyatakan, bahwa agenda tersebut akan digelar secara terbuka di Komisi I DPR RI.
“Direncanakan dilakukan terbuka, kecuali jika nanti dalam paparan ada yang dianggap bersifat strategi dan rahasia maka bagian tersebut dilakukan tertutup,” ungkap Meutya kepada wartawan, Kamis (1/12/2022).
Politisi Partai Golkar itu kemudian menambahkan, setelah dilakukannya fit and proper test, Komisi I akan melanjutkannya dengan melakukan verifikasi faktual.
Adapun verifikasi faktual yang dimaksud tersebut adalah Komisi I akan melakukan kunjungan ke kediaman Yudo Margono untuk melihat aktivitasnya di rumah.
Hal yang sama juga pernah dilakukan oleh Komisi I saat mengunjungi kediaman Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebelum ia resmi dilantik, pada November 2021 silam.
“Direncanakan verifikasi faktual ke kediaman (Yudo) setelah rapat fit and proper test selesai,” sebut Meutya.
Akan tetapi, Meutya sendiri tidak menjelaskankan dengan pasti terkait jadwal verifikasi faktual yang akan dilakukan oleh Komisi I DPR.
Di sisi lain, Meutya menyebutkan bahwa Komisi I siap menggelar fit and proper test terhadap Yudo pada hari Jumat yaitu sekitar pukul 13.30 WIB.
“Satu hari penuh ya. Dimulai dengan verifikasi persyaratan dilakukan di pagi hari,” ucap dia.
“Lalu mendengarkan visi misi dan pendalaman dalam rapat pukul 13.30. Penyampaian visi misi calon Panglima disepakati dalam rapat internal komisi, selama 30 menit,” sambung Meutya.
Seperti yang diketahui KSAL Laksamana Yudo Margono menjadi calon tunggal panglima TNI yang akan menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiunnya pada (21/11/2022).
Nama Yudo telah diumumkan langsung oleh Ketua DPR RI Puan Maharani setelah menerima surat presiden (surpres) dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diantarkan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Gedung DPR, Jakarta, Senin (28/11/2022).
Saat itu Puan Maharani meyakini bahwa Presiden mempunyai banyak pertimbangan sebelum menunjuk Yudo Margono untuk memegang tongkat komando Panglima TNI. Salah satunya tentu saja ihwal nasionalisme yang ada pada diri abiturien Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988 tersebut.
“Tentu saja banyak hal yang menjadi pertimbangan kinerja, kemudian nasionalisme, rasa cinta Tanah Air, dan lain sebagainya, dan itu saya rasa sudah memenuhi syarat yang ada,” kata Puan di Gedung DPR, saat itu.