Agelina Sondakh dikabarkan akan segera bebas, yaitu pada April 2022. Menurut sang pengacara, Krisna Murti, Angelina seharusnya sudah bisa bebas sejak beberapa bulan yang lalu. Namun, kebebasan Angelina Sondakh ditangguhkan karena ia tak dapat membayar uang denda. Angelina diharuskan membayar kurang lebih sebesar Rp 4 miliar uang denda keterangan Krisna.
“Uang pergantiannya itu ada Rp 2,5 miliar ditambah 1 juta dolar, yang kurang lebih sekitar segitu (Rp 4 miliar). Karena kekurangan uang itu, menjalani lagi masa tahanan,” kata Krisna Murti, pengacara Angelina Sondakh, ditemui di Jakarta.
“Mbak Angie apa nih yang dirasakan dalam waktu sudah mendekati-mendekati, waktu kebebasan? Pertama dia bilang, bercampur aduk bahkan sulit tidur. Karena kenapa? Ini satu dekade loh, sepuluh tahun. Nggak waktu sebentar, cukup lama,” cerita Krisna Murti.
Angelina Sondakh sudah 10 tahun mendekam di penjara karena terjerat kasus korupsi Wisma Atlet. Ia kemudian divonis bersalah telah menerima uang suap sebesar Rp 2,5 miliar serta USD 1,2 juta.
Krisna Murti pun membeberkan kalau Angelina Sondakh mengalami trauma setelah 10 tahun mendekam di dalam penjara. Ia pun menolak pembicaraan yang menyangkut masalah politik.
“Apa kamu mau kembali ke politik? ‘Jangan saya enggak mau kembali lagi ke politik. Saya trauma sekali berbicara dengan politik,” kata Krisna Murti menirukan jawaban Angelina Sondakh ditemui di Jakarta.
“Angie bilang, ‘Eh Bro, lo jangan bicara politik ya, gue nggak mau masuk urusan politik, trauma gue, trauma. Gue nggak mau lagi ngomongin politik,'” imbuhnya menirukan cara bicara Angelina Sondakh.
Krisna Murti menceritakan bagaimana ketika dirinya pernah memancing Angelina Sondakh soal masa lalunya di dunia politik. Sayang, ibu Keanu Massaid tersebut langsung menegaskan bahwa dirinya benar-benar tak ingin bicara soal politik lagi.
“Kan saya pancing, ‘Gimana sih cerita politik?’ Dipatahkan dia bilang, ‘Gue nggak mau lagi (bicara) tentang politik, gue alergi, gue trauma,'” tuturnya.